Sunday, 20 October 2019

Pembangunan Jalan Layang Dikeluhkan Supir Bus Jakarta-Yogya.

Pulo Gebang, Jakarta Timur. Memiliki cita-cita yang tinggi, karena keadaan pria asal Semarang harus menjadi supir bus patas. Budi 52 tahun, memulai karir dengan berdagang dan menjalankan aktifitas sebagai supir, anak ke tiga dari tiga bersaudara ini sempat merasa iri dengan kedua kakaknya,  kakak pertamanya ialah polisi dan kakak kedua pegawai di dinas perhubungan.

Ia mengaku sudah dua kali mengikuti seleksi masuk TNI namun usahanya tak kunjung terkabulkan, kini ia bergabung bersama PO Ramayana untuk menjadi supir.

Dari usaha menjadi supir bus, ayah dari dua orang anak ini menyadari tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga dan masa depan. Dia harus memutar otak untuk membiayai anak kuliah serta kebutuhan lainnya dengan berdagang.

"Alhamdulillah anak saya satu sudah jadi perawat dan yang satunya lagi proses menjadi Pramugari."

Supir bus ini mengeluhkan macet akibat pembuatan jembatan layang di tol Bekasi Timur Cikarang sampai Cikampek yang membuat jalan macet. Hal Itu membuat sebagian ruas jalan ditutup untuk pembangunan dan jalan semakin menyempit.

"setalah Cikampek lancar terus jalannya, ini karena ada jalan ditutup untuk proyek jalan layang di daerah Bekasi Timur." tambah Budi.

Budi harus mengeluarkan uang Rp.600 ribu untuk membayar tol lintas Jawa itu dari terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.

"Dulu sebelum ada proyek itu langsung aja tancap gas, sekarang jalan sempit."

Harga tiket Pulo Gebang, Jakarta ke Yogyakarta mengunakan bus Patas Ramayana ialah Rp.165 ribu. Diperjalanan penumpang mendapat fasilitas makanan ringan dan air mineral. Bus Patas ini beristirahat sebanyak satu kali untuk makan di rumah makan Gedong Roso, Brebes, Jawa Barat.

No comments:

Post a Comment