Danang 54 tahun seorang supir bus Primajasa jurusan Bekasi-Majalengka warga asal Majalengka sudah menjadi supir sejak 1988.
Di usia tuanya ini, Ia berharap bisa sehat menyupir dan dikasi kepercayaan untuk menjadi supir bus di perusahaannya sekarang.
Seharian ia bersama kondekturnya bernama Dadang hanya mampu menyelesaikan satu ride dari Cikijing ke Bekasi dan Bekasi ke Cikijing.
Pria yang mengaku senang karena setiap harinya dapat pulang ke rumah, juga memliki usaha lain yang dikerjakan dengan istrinya berjualan warung kelontong dirumah.
"harapan dalam waktu dekat ini, kalau gak mau bawa mobil bus palingan ya jualan" kata Danang.
Meski trayek ini baru sudah berjalan delapan dan sepi penumpang ia tetap mengambil trayek ini karena dekat sama kampungnya di Majalengka. Sebelumnya ia di Bus ini mengambil trayek Merak- Kampung Rambutan
"trayek ini bisa lewat depan rumah, udah capeklah dikota terus, terlalu banyak macetnya" tambah Danang.
Supir yang bukan perokok ini, jam lima pagi sudah harus menunggu penumpang di terminal Cikijing dengan tujuan Bekasi. Rahasia tetap fitnya dijalan ialah dengan harus mengkonsumsi cemilan atau permen di jalan sewaktu kurang konsentrasi.
Meski yang ia bawa termasuk bus baru dan modern, bus tidak dilengkapi toilet, namun penumpang tidak usah kawatir karena bus akan berhenti 3 kali untuk melakukan pengecekan dan agar penumpang beristirahat.
Ayah dari dua orang yang masing-masing anaknya sudah berkeluarga ini mendapatkan hasil yang tidak menentu sehari-harinya
ia menjelaskan "bersih 200000 sehari kalau lagi sepi. 400000 lah bagi dua sama kondektur, palingan hari jumat, sabtu, minggu bisa diandelin."
Hasil yang mereka dapat ialah sebesar 15 persen dibagi untuk supir dan kondektu dari pendapatan seharian membawa penumpang.
Jatah libur mereka ialah 20 hari kerja, 10 hari libur sekali dalam sebulan.
Walau seharian di jalanan, Supir dan kondektur Primajasa ini tetap rapi berseragam batik merah bermotif dan bertulisan Primajasa.
Sebelumnya dia menjadi supir bus Mayasari jurusan Pulo Gadung- Celilitan kemidian berpindah pindah sampai akrirnya di bus yg ini.
No comments:
Post a Comment