Dermaga Kresek tempatnya bersandar kapal tradisional digunakan untuk para pemancing, pelancong bahkan para pelaut yang hendak ke kapalnya di tengah laut. Terletak antara batas Pertamina Marine Region III Jakarta dan PT.Bogasari Flour Mills, keberadaanya sudah tak tampak jika tidak diperhatikan secara seksama.
Dermaga ini tepat berada di ujung Kali Kresek Desa Legoa, kecamatan Koja, Jakarta Utara. Berjalan di dermaga, harus hati-hati karena dam yang menjadi dinding dermaga sempit hanya untuk dilalui satu orang pejalan kaki, karena dicakok warung untuk menjual segala kebutuhan pelaut atau pun warga sekitar.
Disitulah terdapat satu penjajal jasa kapal tradisional untuk pemancing ialah Casmi (69 tahun), biasa lebih dikenal dengan Pak Cas, begitulah warga Dermaga Kresek memanggilnya, sabar menunggu telfon dari pelanggannya di warung pinggir dermaga, menggunakan jasa kapal tradisionalnya untuk memancing terapung di laut.
Tidak semua orang dapat mengunakan jasa kapal tradisionalnya, ia mengaku harus memesan melalui telfon terlebih dahulu, karena ia tidak ingin bersaing dengan 100an penjajal jasa yang lain di Dermaga tersebut.
Sebelum menjajalkan angkutan perahu tradisional profesi awalnya ialah nelayan tradisional, karena laut ikannya semakin sedikit, karena sudah tercemar ia memilih untuk menyewakan kapalnya untuk para warga.
"disini kurang ikannya, jika pengen banyak dapat ikan ya ketengah biar dapat ikan atau bisa ke pulau Damar, mungkin sudah kenak limbah terus." celoteh Cas.
Pria yang hari-harinya tinggal di dalam perahu berukuran mesin 16 PK ini mengaku dalam mengunakan jasanya dalam 12 jam untuk memancing terapung di tengah laut dihargai dengan uang Rp800 ribu untuk memuat 5-6 orang, dengan jarak tempuh waktu 3 jam perjalanan bahkan lebih.
"orang pada macing biasanya hari sabtu, minggu saja, itupun harus telfon saya terlebih dahulu baru bisa memakai kapal saya, berangkatnya harus jam 3 pagi." Tambahnya.
Meski tidak memiliki rumah di daerah Jakarta Utara, Kakek dari enam cucu ini mengaku sebagai warga asli Koja dan masih memiliki banyak saudara di situ.
"semua keluarga saya, termasuk cucu semua ada di Cirebon, saya dari kecil di Koja, tapi lebih enak buat rumah di Cirebon sih, dua sampai tiga bulan sekali saya baru pulang, kadang suka nangis sendiri karena kangen." Tegasnya.
Jika mengunakan jasanya, Cas pemancing dijamin akan dibawa ke tempat yang sering banyak ikan.
"banyak ikan itu di jalur kapal, di situ masih banyak terumbu karang, biasanya pemancing dapatnya ikan kue, ikan talang, ikan jenahar, ikan campu-campurlah."
Selama profesinya sebagai nelayan dan penyedia jasa ia sangat bersyukur tidak pernah mendapatkan musibah ketika menjalani pekerjaan karena dia lebih memilih waspada terhadap cuaca.
"Alhamdulillah saya tidak pernah kejadian apa apa di laut, biasanya yang sering kejadian itu pada bandel sih, kita harus liat kondisi alam kalau mau melaut"
Untuk para pemancing yang ingin mengunakan perahunya, dapat menghubunginya terlebih dahulu di nomor 081806677263
Sunday, 20 October 2019
ISPS CODE di Pelabuhan Tanjung Priok Akan Meningkatkan Keamanan dan Menurunkan Biaya Logistik
Jakarta, Kamis (17/10), Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Apel Siaga di Dermaga Ex JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan tujuan untuk berkomitmen menerapkan konvensi International Ship and Port Security Code (ISPS Code) yang baik guna untuk menjadikan pelabuhan aman yang akan meningkatkan kunjungan kapal, menurunkan biaya tinggi logistik dan premi asuransi terhadap wilayah beresiko, serta menarik minat investasi di pelabuhan dan wilayah sekitarnya.
"Dengan penerapan ISPS Code yang baik, pelabuhan akan aman yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat maritim dan menurunkan biaya logistik," kata Amiruddin. Kepala Kantor Kesyahbadaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok.
Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok juga membentuk Port State Control (PSC) untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejak tahun 2018.
Menurutnya, PSC berfungsi sebagai pedoman koordinasi dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok sesuai dengan ketentuan konvensi internasional (ISPS Code).
"Tujuannya untuk mengurangi ancaman dan kerawanan keamanan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok," kata Amiruddin.
Ada tiga tugas utama yang diemban PSC. Pertama, menyusun jejaring komunikasi, informasi, dan intelegency Pelabuhan Tanjung Priok.
Kemudian, mengidentifikasi ancaman dan kerawanan pelabuhan. Terakhir, menyusun prosedur dan sistem keamanan pelabuhan untuk mengurangi ancaman keamanan.
PSC juga berfungsi menjalankan koordinasi pelaksanaan rapat Komite Keamanan Pelabuhan dan memberikan pengarahan. Sebagai jaring komunikasi, PSC harus merespons keluhan dan laporan yang masuk terkait dengan insiden keamanan. Komite ini melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.
"Dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP," tutup Amiruddin.
Sebagai informasi, _International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi IMO (International Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam menanggulangi ancaman terorisme di laut.
Adapun tujuan dari ISPS Code adalah untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal dan personil di atas kapal pada wilayah pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan kapal di pelabuhan, serta mencegah pelayaran menjadi sasaran dari terorisme internasional.
Hingga saat ini sudah ada 348 pelabuhan di seluruh Indonesia yang sudah comply dengan aturan ISPS Code.
"Dengan penerapan ISPS Code yang baik, pelabuhan akan aman yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat maritim dan menurunkan biaya logistik," kata Amiruddin. Kepala Kantor Kesyahbadaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok.
Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok juga membentuk Port State Control (PSC) untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejak tahun 2018.
Menurutnya, PSC berfungsi sebagai pedoman koordinasi dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok sesuai dengan ketentuan konvensi internasional (ISPS Code).
"Tujuannya untuk mengurangi ancaman dan kerawanan keamanan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok," kata Amiruddin.
Ada tiga tugas utama yang diemban PSC. Pertama, menyusun jejaring komunikasi, informasi, dan intelegency Pelabuhan Tanjung Priok.
Kemudian, mengidentifikasi ancaman dan kerawanan pelabuhan. Terakhir, menyusun prosedur dan sistem keamanan pelabuhan untuk mengurangi ancaman keamanan.
PSC juga berfungsi menjalankan koordinasi pelaksanaan rapat Komite Keamanan Pelabuhan dan memberikan pengarahan. Sebagai jaring komunikasi, PSC harus merespons keluhan dan laporan yang masuk terkait dengan insiden keamanan. Komite ini melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.
"Dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP," tutup Amiruddin.
Sebagai informasi, _International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi IMO (International Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam menanggulangi ancaman terorisme di laut.
Adapun tujuan dari ISPS Code adalah untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal dan personil di atas kapal pada wilayah pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan kapal di pelabuhan, serta mencegah pelayaran menjadi sasaran dari terorisme internasional.
Hingga saat ini sudah ada 348 pelabuhan di seluruh Indonesia yang sudah comply dengan aturan ISPS Code.
Konfoi Parade Kendaraan di Apel Siaga Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok
Pembukaan Apel Siaga Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Kamis 17/Oktober/2019 dimeriahkan dengan parade berbagai macam kenderaan pengamanan ISPS CODE.
Kendaraan yang dilibatkan antara lain ialah motor dan mobil patroli kepolisian, mobil patroli polisi militer, angkutan SAR, ambulans, patwal Tanjung Priok, Mobil Safety Inspector, Mobil patroli pengamanan ISPS, patroli PT. Citra Sejahtera, patroli dirjen kementrian perhubungan kelautan, pemadam kebakaran, serta kapal polisi air dan kapal TNI AL.
Semua kendaraan itu terdiri dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP. Juga melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.
Yang mana nantinya semua kenderaan ini dilibatkan untuk implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Priok agar dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dibutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders serta kerjasama yang solid, saling pengertian dan pemahaman terhadap resiko yang dihadapi demi keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta potensi-potensi lain ancaman lainnya yang dapat menghambat .
Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.
Dalam acara Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, menghimbau kepada seluruh peserta apel siaga komite keamanan pelabuhan agar mengambil langkah antisipasi terhadap beberapa hal yang diprediksi akan menjadi hambatan terhadap kelancaran lalu lintas perpindahan, seperti kemacetan di sekitar ruas jalan PT. JICT, apabila sistem otomatis pintu keluar masuk PT. JICT mengalami kerusakan, berpotensi menimbulkan resiko keamanan, serta potensi terjadinya unjuk rasa di area perlintasan Pos IX dan PT. JICT.
"Dengan langkah antisipasi terhadap permasalahan tersebut, Ia yakin pihaknya dapat menyelesaiakan dengan baik melalui mekanisme kerja yang terkoordinasi. "Saya menghimbau kepada para petugas untuk mengedepankan aspek keamanan melalui peningkatan pengawasan pada pemeriksaan orang/barang/kendaraan di akses masuk dan keluar fasilitas pelabuhan dengan koordinator keamanan pelabuhan dan dengan pihak kapal serta instansi terkait lainnya," ujar Dirjen Agus.
Pelaksanaan apel siaga ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Pemerintah di Pelabuhan dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di pelabuhan sesuai dengan ketentuan ISPS Code.
Kendaraan yang dilibatkan antara lain ialah motor dan mobil patroli kepolisian, mobil patroli polisi militer, angkutan SAR, ambulans, patwal Tanjung Priok, Mobil Safety Inspector, Mobil patroli pengamanan ISPS, patroli PT. Citra Sejahtera, patroli dirjen kementrian perhubungan kelautan, pemadam kebakaran, serta kapal polisi air dan kapal TNI AL.
Semua kendaraan itu terdiri dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP. Juga melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.
Yang mana nantinya semua kenderaan ini dilibatkan untuk implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Priok agar dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dibutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders serta kerjasama yang solid, saling pengertian dan pemahaman terhadap resiko yang dihadapi demi keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta potensi-potensi lain ancaman lainnya yang dapat menghambat .
Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.
Dalam acara Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, menghimbau kepada seluruh peserta apel siaga komite keamanan pelabuhan agar mengambil langkah antisipasi terhadap beberapa hal yang diprediksi akan menjadi hambatan terhadap kelancaran lalu lintas perpindahan, seperti kemacetan di sekitar ruas jalan PT. JICT, apabila sistem otomatis pintu keluar masuk PT. JICT mengalami kerusakan, berpotensi menimbulkan resiko keamanan, serta potensi terjadinya unjuk rasa di area perlintasan Pos IX dan PT. JICT.
"Dengan langkah antisipasi terhadap permasalahan tersebut, Ia yakin pihaknya dapat menyelesaiakan dengan baik melalui mekanisme kerja yang terkoordinasi. "Saya menghimbau kepada para petugas untuk mengedepankan aspek keamanan melalui peningkatan pengawasan pada pemeriksaan orang/barang/kendaraan di akses masuk dan keluar fasilitas pelabuhan dengan koordinator keamanan pelabuhan dan dengan pihak kapal serta instansi terkait lainnya," ujar Dirjen Agus.
Pelaksanaan apel siaga ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Pemerintah di Pelabuhan dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di pelabuhan sesuai dengan ketentuan ISPS Code.
Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Apel Siaga Pastikan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan
Jakarta, 17 Oktober 2019. Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok menggelar apel siaga untuk memastikan kesiapan seluruh unsur Komite Keamanan Pelabuhan dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Sebanyak 30 pleteon dari 30 instansi dikerahkan dalam apel siaga yang diadakan di Dermaga Ex JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Kami ingin menunjukkan bahwa koordinasi antar pemangku kepentingan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok berjalan baik. Apel siaga ini adalah bentuk kesiapan pemerintah, termasuk IPC di dalamnya, dalam penerapan manajemen keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, sebagaimana diatur dalam International Ship and Port Security (ISPS) Code,” kata Direktur Operasi IPC, Prasetyadi, usai mengikuti Apel Siaga, Kamis (17/10).
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo bertindak sebagai inspektur upacara. Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.
ISPS adalah regulasi yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), di mana Indonesia menjadi anggotanya.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran menyebutkan, dalam melaksanakan keamanan dan ketertiban di pelabuhan, termasuk pencegahan terhadap polusi laut (sesuai dengan ketentuan ISPS Code), Syahbandar bertindak selaku komite keamanan pelabuhan (Port Security Committee).
Sebagai bagian dari implementasi hal tersebut, melalui surat keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, dibentuk Organisasi Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok yang melibatkan seluruh unsur terkait di pelabuhan.
Prasetyadi menambahkan, IPC yang mempunyai peran strategis sebagai trade facilitator tentu berkepentingan dengan keamanan serta kenyamanan para pemilik kapal dan barang di pelabuhan. IPC memastikan bahwa kegiatan dan operasional di Pelabuhan akan tetap berjalan normal di tengah momentum pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019.
“Kami ingin menunjukkan bahwa koordinasi antar pemangku kepentingan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok berjalan baik. Apel siaga ini adalah bentuk kesiapan pemerintah, termasuk IPC di dalamnya, dalam penerapan manajemen keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, sebagaimana diatur dalam International Ship and Port Security (ISPS) Code,” kata Direktur Operasi IPC, Prasetyadi, usai mengikuti Apel Siaga, Kamis (17/10).
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo bertindak sebagai inspektur upacara. Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.
ISPS adalah regulasi yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), di mana Indonesia menjadi anggotanya.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran menyebutkan, dalam melaksanakan keamanan dan ketertiban di pelabuhan, termasuk pencegahan terhadap polusi laut (sesuai dengan ketentuan ISPS Code), Syahbandar bertindak selaku komite keamanan pelabuhan (Port Security Committee).
Sebagai bagian dari implementasi hal tersebut, melalui surat keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, dibentuk Organisasi Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok yang melibatkan seluruh unsur terkait di pelabuhan.
Prasetyadi menambahkan, IPC yang mempunyai peran strategis sebagai trade facilitator tentu berkepentingan dengan keamanan serta kenyamanan para pemilik kapal dan barang di pelabuhan. IPC memastikan bahwa kegiatan dan operasional di Pelabuhan akan tetap berjalan normal di tengah momentum pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019.
Angkutan Sepeda Onthel Warna Warni Kota Tua Jakarta
Mengunjungi Kota Tua, Jakarta Barat, Pengunjung bisa merasakan sensasinya naik sepeda onthel tua yang berwarna-warni. Penyewaan sepeda onthel ini lengkap beserta topi untuk menghalau terik matahari.
Dalam durasi 30 menit, pengunjung bisa berkeliling ke museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua. Misalnya Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, dan Museum Wayang.
"Harganya Rp 20 ribu per 30 menit," kata Wahyu, Sang penjajal sewa sepeda onthel yang memiliki tiga buah sepeda.
Sepeda tua di tempat wisata ini memiliki bentuk unik dibandingkan dengan sepeda masa kini. Sepeda memiliki warna yang bervariasi dan mencolok. Semisal merah muda, biru, hijau, dan ungu. Namun ada pula yang berwarna klasik seperti hitam dan putih.
"Sepeda onthel ini sangat unik dan menarik untuk dicoba, karena sepeda ini merupakan salah satu kendaraan zaman dulu yang sering digunakan dan langka ditemukan sekarang ini. Saya sangat tertarik mengendarai sepeda onthel ini," ujar Alif seorang wisatawan.
Bila ingin mengeksplorasi kawasan Kota Tua lebih lanjut, pengunjung juga bisa menyewa dalam durasi 2 jam. Per 2 jam, harga yang dibanderol adalah Rp 70 ribu.
Keuntungannya, wisatawan akan diantar oleh pemandu khusus untuk bersepeda mengelilingi kawasan lingkar luar Kota Tua, meliputi Museum Mandiri, Museum Bank Indonesia, sampai Museum Bahari.
Penyewaan sepeda di Kota Tua ini dikelola oleh Paguyuban Ontel Kota Tua "Komunitas Sepeda Onthel Wisata Kota Tua Jakarta" yang berdiri sejak 2006 dengan beranggotakan 36 orang dan masing-masing angota memiliki tiga buah sepeda.
Dalam durasi 30 menit, pengunjung bisa berkeliling ke museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua. Misalnya Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, dan Museum Wayang.
"Harganya Rp 20 ribu per 30 menit," kata Wahyu, Sang penjajal sewa sepeda onthel yang memiliki tiga buah sepeda.
Sepeda tua di tempat wisata ini memiliki bentuk unik dibandingkan dengan sepeda masa kini. Sepeda memiliki warna yang bervariasi dan mencolok. Semisal merah muda, biru, hijau, dan ungu. Namun ada pula yang berwarna klasik seperti hitam dan putih.
"Sepeda onthel ini sangat unik dan menarik untuk dicoba, karena sepeda ini merupakan salah satu kendaraan zaman dulu yang sering digunakan dan langka ditemukan sekarang ini. Saya sangat tertarik mengendarai sepeda onthel ini," ujar Alif seorang wisatawan.
Bila ingin mengeksplorasi kawasan Kota Tua lebih lanjut, pengunjung juga bisa menyewa dalam durasi 2 jam. Per 2 jam, harga yang dibanderol adalah Rp 70 ribu.
Keuntungannya, wisatawan akan diantar oleh pemandu khusus untuk bersepeda mengelilingi kawasan lingkar luar Kota Tua, meliputi Museum Mandiri, Museum Bank Indonesia, sampai Museum Bahari.
Penyewaan sepeda di Kota Tua ini dikelola oleh Paguyuban Ontel Kota Tua "Komunitas Sepeda Onthel Wisata Kota Tua Jakarta" yang berdiri sejak 2006 dengan beranggotakan 36 orang dan masing-masing angota memiliki tiga buah sepeda.
Skybridge Tanah Abang Akses Mudah Untuk Pemborong
Jakarta, 15 Oktober 2019. Para pedagang yang berjualan di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang merasa lebih tertata dan penghasilan meningkat karena akses KRL yang semakin mudah, aman dan menyenangkan.
Jembatan ini sendiri menghubungkan Stasiun Tanah Abang gedung lama ke empat titik di sekitarnya, sehingga dirasa pedagang lebih mudah untuk akses pembeli dengan adanya KRL langsung tembus Pasar Tanah Abang. Dengan panjang 386,4 meter yang membentang di atas Jalan Jatibaru dan lebarnya 12,6 meter terdapat 446 pedagang dengan lapak berukuran 1,5 x 2 meter.
Tujuan dibangunnya lapak ini diharapkan para PKL lagi berjualan di pinggir jalan sehingga kemacetan dampak keberadaan pedagang tersebut bisa dikurangi dan kepadatan pejalan kaki yang melintasi Jalan Jatibaru terurai.
Seorang pedagang pakaian formal, bernama Suryadi mengaku, penghasilannya meningkat sejak pindah ke skybridge. Menurut dia, hal itu disebabkan skybridge Tanah Abang menyediakan tempat yang nyaman bagi para pembeli. Mereka tidak perlu berjemur di bawah terik matahari dan berdesakan saat belanja dan Jika yang dari jauh langsung naik KRL.
"pendapatan naiklah. Tapi, itu saya rasa juga berkurang karena adanya pasar online, itu liat juga kalangan yang belanjanya. Pengunjung juga masih ramai, mungkin mereka belanja karena dekat dengan stasiun, jadi begitu nyampai sini langsung belanja dan pulang," kata Suryadi, Selasa(15/10/2019).
Suryadi berharap jumlah pengunjung semakin meningkat, karena akses menuju ke Pasar sangat banyak moda transportasi, mulai dari KRL, Mikrolet, Transjakarta biasa, Transjakarta Explore Tanah Abang gratis memutasi Pasar Tanah Abang, Metrojakarta, Bus lintas kota, Bajaj dan JakLinko.
Pendapat yang sama diungkapkan pedagang gorengan bernama Sri Wahyuni. Ia mengatakan, gorengannya selalu habis terjual dan makanan yang ia jual jadi lebih bersih dibandingkan saat masih berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
"Dulu pas masih jualan di bawah (Jalan Jatibaru Raya), habisnya susah juga, sekarang karena banyak penumpang KRL yang turun dari atas sini, jualan pun semakin laris dan kesannya jadi bersih.”kata Sri.
Para pedagang dikenai biaya sebesar Rp 500 ribu per bulan. Biaya tersebut ditentukan berdasarkan dari perhitungan biaya kebersihan, perawatan, penerangan, hingga keamanan.
Jembatan ini sendiri menghubungkan Stasiun Tanah Abang gedung lama ke empat titik di sekitarnya, sehingga dirasa pedagang lebih mudah untuk akses pembeli dengan adanya KRL langsung tembus Pasar Tanah Abang. Dengan panjang 386,4 meter yang membentang di atas Jalan Jatibaru dan lebarnya 12,6 meter terdapat 446 pedagang dengan lapak berukuran 1,5 x 2 meter.
Tujuan dibangunnya lapak ini diharapkan para PKL lagi berjualan di pinggir jalan sehingga kemacetan dampak keberadaan pedagang tersebut bisa dikurangi dan kepadatan pejalan kaki yang melintasi Jalan Jatibaru terurai.
Seorang pedagang pakaian formal, bernama Suryadi mengaku, penghasilannya meningkat sejak pindah ke skybridge. Menurut dia, hal itu disebabkan skybridge Tanah Abang menyediakan tempat yang nyaman bagi para pembeli. Mereka tidak perlu berjemur di bawah terik matahari dan berdesakan saat belanja dan Jika yang dari jauh langsung naik KRL.
"pendapatan naiklah. Tapi, itu saya rasa juga berkurang karena adanya pasar online, itu liat juga kalangan yang belanjanya. Pengunjung juga masih ramai, mungkin mereka belanja karena dekat dengan stasiun, jadi begitu nyampai sini langsung belanja dan pulang," kata Suryadi, Selasa(15/10/2019).
Suryadi berharap jumlah pengunjung semakin meningkat, karena akses menuju ke Pasar sangat banyak moda transportasi, mulai dari KRL, Mikrolet, Transjakarta biasa, Transjakarta Explore Tanah Abang gratis memutasi Pasar Tanah Abang, Metrojakarta, Bus lintas kota, Bajaj dan JakLinko.
Pendapat yang sama diungkapkan pedagang gorengan bernama Sri Wahyuni. Ia mengatakan, gorengannya selalu habis terjual dan makanan yang ia jual jadi lebih bersih dibandingkan saat masih berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
"Dulu pas masih jualan di bawah (Jalan Jatibaru Raya), habisnya susah juga, sekarang karena banyak penumpang KRL yang turun dari atas sini, jualan pun semakin laris dan kesannya jadi bersih.”kata Sri.
Para pedagang dikenai biaya sebesar Rp 500 ribu per bulan. Biaya tersebut ditentukan berdasarkan dari perhitungan biaya kebersihan, perawatan, penerangan, hingga keamanan.
Akhir Oktober Jembatan Bersejarah Kota Intan Dibuka Kembali
Jembatan Kota Intan tak lama lagi akan rampung direnovasi dan warga dapat menjadikan pilihan tempat wisata yang memberikan edukasi tentang sejarah Indonesia. Jembatan yang terletak di Kali Besar kawasan Kota Tua wilayah Jakarta Barat dan berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Bambang salah seorang pengawas pekerjaan Jembatan Kota Intan mengatakan, saat ini sedang tahap akhir dari proses renovasi, diharapkan untuk warga menunggu setidaknya pada awal bulan Novermber akan kembali dibuka untuk umum.
“kemungkinan dua minggu kedepan sudah kita buka lagi untuk umum, saat ini tinggal sedikit lagi pengerjaan pembangunannya, tinggal berberes sedikit aja ni, tinggal cat dan pasang kabel deh.”Katanya kepada Beritatrans.com/Aksi.id, Selasa 15 Oktober 2019.
Pantauan Beritatrans.com/Aksi.id di lokasi, Jembatan Kota Intan tengah dilakukan renovasi dengan tahapan akhir, yang terlihat hanya pekerja sedang mengecat ulang kayu lantai jembatan dan pekerja lain tengah mengganti beberapa lantai untuk beberapa jalur kabel listik penerangan jembatan.
Beberapa waktu lalu Ketua Unit Pelaksana Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi S Husodo telah mengusulkan perbaikan jembatan secara maksimal untuk kawasan wisata dapat laik dikunjungi di buka secara umum kembali.
Sebelum diperbaiki tiga bulan lalu, tepat pada bulan Juli lalu, Jembatan ini juga sering buat dijadikan tempat berbagai macam kegiatan, dari wisata observasi budaya bernilai sejarah, serta lokasi Jembatan Kota Intan yang cocok untuk pengambilan gambar para fotografer, tak sedikit pula yang menjadikan Jembatan Kota Intan ini sebagai objek foto untuk prewedding atau pra-menikah.
Untuk mengunjungi Jembatan Kota Intan ini, pengunjung tidak dipungut biaya tiket, hanya saja dimintai biaya untuk kebersihan dan parkir. Jembatan Kota Intan terletak di Ancol, Pademangan, Jakarta Barat. Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota.
Jembatan Kota Intan merupakan monumen bersejarah, dan salah satu peninggalan zaman Belanda. Jembatan yang kini berada dalam kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat merupakan tempat lalu lalang transportasi air era kolonial. Jembatan Kayu Ini Memiliki Panjang 30 Meter dan Lebar 4,43 Meter.
Dahulu jembatan ini berfungsi sebagai penghubung antara benteng Belanda dengan benteng Inggris, tapi kini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Bambang salah seorang pengawas pekerjaan Jembatan Kota Intan mengatakan, saat ini sedang tahap akhir dari proses renovasi, diharapkan untuk warga menunggu setidaknya pada awal bulan Novermber akan kembali dibuka untuk umum.
“kemungkinan dua minggu kedepan sudah kita buka lagi untuk umum, saat ini tinggal sedikit lagi pengerjaan pembangunannya, tinggal berberes sedikit aja ni, tinggal cat dan pasang kabel deh.”Katanya kepada Beritatrans.com/Aksi.id, Selasa 15 Oktober 2019.
Pantauan Beritatrans.com/Aksi.id di lokasi, Jembatan Kota Intan tengah dilakukan renovasi dengan tahapan akhir, yang terlihat hanya pekerja sedang mengecat ulang kayu lantai jembatan dan pekerja lain tengah mengganti beberapa lantai untuk beberapa jalur kabel listik penerangan jembatan.
Beberapa waktu lalu Ketua Unit Pelaksana Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi S Husodo telah mengusulkan perbaikan jembatan secara maksimal untuk kawasan wisata dapat laik dikunjungi di buka secara umum kembali.
Sebelum diperbaiki tiga bulan lalu, tepat pada bulan Juli lalu, Jembatan ini juga sering buat dijadikan tempat berbagai macam kegiatan, dari wisata observasi budaya bernilai sejarah, serta lokasi Jembatan Kota Intan yang cocok untuk pengambilan gambar para fotografer, tak sedikit pula yang menjadikan Jembatan Kota Intan ini sebagai objek foto untuk prewedding atau pra-menikah.
Untuk mengunjungi Jembatan Kota Intan ini, pengunjung tidak dipungut biaya tiket, hanya saja dimintai biaya untuk kebersihan dan parkir. Jembatan Kota Intan terletak di Ancol, Pademangan, Jakarta Barat. Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota.
Jembatan Kota Intan merupakan monumen bersejarah, dan salah satu peninggalan zaman Belanda. Jembatan yang kini berada dalam kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat merupakan tempat lalu lalang transportasi air era kolonial. Jembatan Kayu Ini Memiliki Panjang 30 Meter dan Lebar 4,43 Meter.
Dahulu jembatan ini berfungsi sebagai penghubung antara benteng Belanda dengan benteng Inggris, tapi kini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Kenaikan Tarif Ojek Online Belum Dirasakan Oleh Driver Ojol Bekasi.
Kebijakan penerapan tarif baru ojek online (ojol) yang berlaku di seluruh Indonesia sudah diterapkan sejak 2 September 2019 lalu. Belum dirasakan oleh driver ojek online di Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu kordinator gabungan ojek online yang berada di stasiun Bekasi, Albert menjelaskan bahwa dia dan teman- teman belum mengetahui kebijakan dan informasi tersebut.
"belum ada informasi mengenai dari pihak grab mengenai kenaikan tarif, jika ada kenaikan bagus dengan adanya kenaikan 20 persen, dan merasa sangat bersyukur." kata Albert
Albert mengaku jika ada kebijakan tersebut akan sangat membantu dan berterima kasih mengenai keputusan menteri perhubungan itu merupakan sebuah kemajuan untuk untuk driver ojek online.
Yuan berkomentar : "semoga kebijakan itu berdampak untuk pendapatan driver, kita hanya menjalankan saja, kami juga dengarkan komentar dari dari pelanggan nantinya. kita hanya menjalankan sebagai driver. Untuk mensiasati keluhan penumpang, pihak grab akan mengadakan promosi dan meningkatkan pelayanan."
Driver Ojol lain saat ditemui Beritatrans.com/aksi.id yang bernama Yuan menjelaskan bahwa telah mengetahui informasi tersebut sudah lama, namun belum mengetahui kapan dan dimana saja keputusan itu diterapkan.
"saya sudah tau, mestinya kebaikan jangan tinggi-tinggi ya karena nanti takut memberatkan penumpang." Ungkap Yuan.
Yuan juga mengaku keputusan tersebut nantinya akan berdampak baik bagi untuk kemajuan angkutan.
Salah satu kordinator gabungan ojek online yang berada di stasiun Bekasi, Albert menjelaskan bahwa dia dan teman- teman belum mengetahui kebijakan dan informasi tersebut.
"belum ada informasi mengenai dari pihak grab mengenai kenaikan tarif, jika ada kenaikan bagus dengan adanya kenaikan 20 persen, dan merasa sangat bersyukur." kata Albert
Albert mengaku jika ada kebijakan tersebut akan sangat membantu dan berterima kasih mengenai keputusan menteri perhubungan itu merupakan sebuah kemajuan untuk untuk driver ojek online.
Yuan berkomentar : "semoga kebijakan itu berdampak untuk pendapatan driver, kita hanya menjalankan saja, kami juga dengarkan komentar dari dari pelanggan nantinya. kita hanya menjalankan sebagai driver. Untuk mensiasati keluhan penumpang, pihak grab akan mengadakan promosi dan meningkatkan pelayanan."
Driver Ojol lain saat ditemui Beritatrans.com/aksi.id yang bernama Yuan menjelaskan bahwa telah mengetahui informasi tersebut sudah lama, namun belum mengetahui kapan dan dimana saja keputusan itu diterapkan.
"saya sudah tau, mestinya kebaikan jangan tinggi-tinggi ya karena nanti takut memberatkan penumpang." Ungkap Yuan.
Yuan juga mengaku keputusan tersebut nantinya akan berdampak baik bagi untuk kemajuan angkutan.
Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC) Ajang Berbagi Pengetahuan
Indonesian Fire And Recue Competition ke 6 yang diadakan di STPI Curug, Tanggerang, merupakan upaya belajar dari yang lain. IFRC untuk mempromosikan pencegahan cidera, melalui edukasi dan kesiapsiagaan bagi semua tim dengan memperkenalkan konsep tingkat nasional dan internasional dalam menangani kebakaran dan peristiwa darurat.
Rendi yang bertindak sebagai instruktur tim Fire and Rescue PT. Freeport Indonesia berharap dari kompertisi ini untuk menambah ilmu wawasan serta untuk saling berbagi pengetahuan dan cara dalam menangani segala kejadian kecelakaan di lapangan kerja.
"Disini kita bukan mencari juara tetapi lebih ingin mengetahui dan berbagi pengalaman dari peserta lain dalam pencegahan kecelakaan dan keadaan darurat di dalam suasana kerja." Ujar Rendi.
Tim terdiri dari 10 orang yg terbagi menjadi 8 anggota tim kompetisi sedangkan yang lain terdiri dari manager tim dan instuktur tim.
Kegiatan ini terbuka untuk umum, masyarakat di ajak untuk datang dan menyaksikan kompetisi IRFC ke 6 ini yang diadakan tanggal 12 – 20 Oktober 2019 di Auditorium STPI.
Rendi yang bertindak sebagai instruktur tim Fire and Rescue PT. Freeport Indonesia berharap dari kompertisi ini untuk menambah ilmu wawasan serta untuk saling berbagi pengetahuan dan cara dalam menangani segala kejadian kecelakaan di lapangan kerja.
"Disini kita bukan mencari juara tetapi lebih ingin mengetahui dan berbagi pengalaman dari peserta lain dalam pencegahan kecelakaan dan keadaan darurat di dalam suasana kerja." Ujar Rendi.
Tim terdiri dari 10 orang yg terbagi menjadi 8 anggota tim kompetisi sedangkan yang lain terdiri dari manager tim dan instuktur tim.
Kegiatan ini terbuka untuk umum, masyarakat di ajak untuk datang dan menyaksikan kompetisi IRFC ke 6 ini yang diadakan tanggal 12 – 20 Oktober 2019 di Auditorium STPI.
Kemeriahan Hiburan Pembukaan IFRC di Curug
Kemeriahan pembukaan 6th Indonesian Fire & Rescue Competition menampilan Marching Band Cewama Eka - STPI, Tati Bedut dari Sanggar Raksa Budaya, Serang dan band pengibur Ecnamor pada Sabtu sore, 12 Oktober 2019 di Lapangan Perwira Angkasa, SPTI, Curug, Tanggerang.
Tari Bedut dan Marching Band tampil sebagai pembukaan sebelum sambutan Ketua BPSDM Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti.
Pantauan, di penghujung seremonial Marching band Cewama Eka memberikan atraksi musik dengan koreografi yang ektrime, terlihat para pemain musik menimang-nimang alat musiknya dan pemain drum menyusun drumnya untuk dinaiki. Semua peserta dan undangan terpukau.
Dipenutupan acara Ecnamor band tampil menjadi penghibur peserta dan undangan yang hadir, semua peserta larut dengan menyanyikan lagu dan berjoget bersama di bawah panggung dengan kedua vokalisnya yang cantik dan ganteng. Semua Peserta terlihat sangat gembira.
Pembukaan The 6th Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC) dihadiri antara lain oleh Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian, Direktur Keselamatan Pertambangan dan Lingkungan dan Direktur Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Direktur Kesiapsiagaan SAR BNPP dan para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan serta BUMN terkait.
21 tim akan beradu strategi dan kemampuan dalam 8 nomor kompetisi selama 6 hari kedepan.
Delapan jenis perlombaan yaitu Water Rescue, High Angle Rescue, Structural Fire Fighting, Road Accident Rescue, Collapse Structure Search and Rescue, Firefighter Combat Challenge, Fire Fighter Competency Test, dan berbeda dari IFRC sebelumnya, tahun ini ditambahkan perlombaan Aircraft Rescue and Fire Fighting (ARFF), karena STPI memiliki sarana untuk jenis perlombaan ARFF”,
21 peserta yang berasal dari industri pertambangan dan mineral di Indonesia, yaitu : PT Arutmin Indonesia, Adaro Metcoal, PT Bumi Suksesindo, PT Adaro Indonesia, PT Putra Perkasa Abadi, PT Jawa Power, PT Paiton Energy, PT Pamapersada Nusantara, PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Berau Coal, PT Thiess Contractor Indonesia, PT Multi Harapan Utama, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Saptaindra Sejati, PT Darma Henwa, Tbk, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Antam, Tbk, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Borneo Indobara dan PT Bukit Asam, Tbk.
Kepala BPSDM Perhubungan Gantikan Menteri Perhubungan Buka IFRC 6 di STPI Curug
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Umiyatun Hayati Triastuti, membuka kompetisi Indonesia Fire thm and Rescue (IFRC) ke 6, Sabtu (12/10) di kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesi a (STPI) Curug, Tangerang.
Menteri Perhubungan Hayati menyampaikan bahwa melalui event ini pengetahuan dan skill personel yang sehari-harinya melakukan pekerjaan penyelamatan baik dari kebakaran, ketinggian dan di perairan dapat terus diupdate dan ditingkatkan.
“Skill yang dikompetisikan sangat bermanfaat untuk kita semua khususnya personel yang bertugas dalam memberikan emergency response pada saat terjadi incident dan accident, bagaimana upaya penyelamatan dan penanganan lebih lanjut”, ungkap Hayati.
Hayati juga menjelaskan bahwa selain menjadi ajang kompetisi keahlian emergency response team, kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi tentang pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menangani kebakaran dan peristiwa darurat.
“Selain menjadi kompetisi keahlian para tim respon keadaan darurat, IFRC juga menjadi ajang edukasi dan kesiapsiagaan bagi semua tim dengan memperkenalkan konsep tingkat nasional dan internasional”, imbuh Hayati.
Hayati juga menyampaikan bahwa pihaknya akan selalu meningkatkan kompetensi rescue pada aparatur perhubungan, “Bapak Menteri Perhubungan berpesan agar kompetensi dalam penanggulangan bencana bagi aparatur perhubungan selalu dapat dijaga dan ditingkatkan, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendapatkan pengalaman dengan meliha secara langsung bagaimana melakukan emergency response”, jelas Hayati.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan Awareness tanggap darurat bencana di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun depan STPI juga akan melaksanakan kompetisi serupa khusus untuk peserta dari lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pembukaan The 6th Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC) dihadiri antara lain oleh Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian, Direktur Keselamatan Pertambangan dan Lingkungan dan Direktur Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Direktur Kesiapsiagaan SAR BNPP dan para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan serta BUMN terkait.
IFRC ke 6 ini, akan dilaksanakan 8 jenis perlombaan yaitu Water Rescue, High Angle Rescue, Structural Fire Fighting, Road Accident Rescue, Collapse Structure Search and Rescue, Firefighter Combat Challenge, Fire Fighter Competency Test, dan berbeda dari IFRC sebelumnya, tahun ini ditambahkan perlombaan Aircraft Rescue and Fire Fighting (ARFF), karena STPI memiliki sarana untuk jenis perlombaan ARFF”,
IFRC kali ini akan diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari industri pertambangan dan mineral di Indonesia, yaitu : PT Arutmin Indonesia, Adaro Metcoal, PT Bumi Suksesindo, PT Adaro Indonesia, PT Putra Perkasa Abadi, PT Jawa Power, PT Paiton Energy, PT Pamapersada Nusantara, PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Berau Coal, PT Thiess Contractor Indonesia, PT Multi Harapan Utama, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Saptaindra Sejati, PT Darma Henwa, Tbk, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Antam, Tbk, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Borneo Indobara dan PT Bukit Asam, Tbk.
Menteri Perhubungan Hayati menyampaikan bahwa melalui event ini pengetahuan dan skill personel yang sehari-harinya melakukan pekerjaan penyelamatan baik dari kebakaran, ketinggian dan di perairan dapat terus diupdate dan ditingkatkan.
“Skill yang dikompetisikan sangat bermanfaat untuk kita semua khususnya personel yang bertugas dalam memberikan emergency response pada saat terjadi incident dan accident, bagaimana upaya penyelamatan dan penanganan lebih lanjut”, ungkap Hayati.
Hayati juga menjelaskan bahwa selain menjadi ajang kompetisi keahlian emergency response team, kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi tentang pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menangani kebakaran dan peristiwa darurat.
“Selain menjadi kompetisi keahlian para tim respon keadaan darurat, IFRC juga menjadi ajang edukasi dan kesiapsiagaan bagi semua tim dengan memperkenalkan konsep tingkat nasional dan internasional”, imbuh Hayati.
Hayati juga menyampaikan bahwa pihaknya akan selalu meningkatkan kompetensi rescue pada aparatur perhubungan, “Bapak Menteri Perhubungan berpesan agar kompetensi dalam penanggulangan bencana bagi aparatur perhubungan selalu dapat dijaga dan ditingkatkan, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendapatkan pengalaman dengan meliha secara langsung bagaimana melakukan emergency response”, jelas Hayati.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan Awareness tanggap darurat bencana di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun depan STPI juga akan melaksanakan kompetisi serupa khusus untuk peserta dari lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pembukaan The 6th Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC) dihadiri antara lain oleh Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian, Direktur Keselamatan Pertambangan dan Lingkungan dan Direktur Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Direktur Kesiapsiagaan SAR BNPP dan para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan serta BUMN terkait.
IFRC ke 6 ini, akan dilaksanakan 8 jenis perlombaan yaitu Water Rescue, High Angle Rescue, Structural Fire Fighting, Road Accident Rescue, Collapse Structure Search and Rescue, Firefighter Combat Challenge, Fire Fighter Competency Test, dan berbeda dari IFRC sebelumnya, tahun ini ditambahkan perlombaan Aircraft Rescue and Fire Fighting (ARFF), karena STPI memiliki sarana untuk jenis perlombaan ARFF”,
IFRC kali ini akan diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari industri pertambangan dan mineral di Indonesia, yaitu : PT Arutmin Indonesia, Adaro Metcoal, PT Bumi Suksesindo, PT Adaro Indonesia, PT Putra Perkasa Abadi, PT Jawa Power, PT Paiton Energy, PT Pamapersada Nusantara, PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Berau Coal, PT Thiess Contractor Indonesia, PT Multi Harapan Utama, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Saptaindra Sejati, PT Darma Henwa, Tbk, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Antam, Tbk, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Borneo Indobara dan PT Bukit Asam, Tbk.
BPSDM Kemenhub pemateri Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan di STPI
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia adakan kuliah umum wawasan kebangsaan, dengan narasumber Kepada Badan Pengembangan SDM Perhubungan Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, M.Sc di Gedung Simulator STPI, Curug, Tanggerang. (Sabtu, 12/10/2019).
Kepala BPSDM perhubungan didampingi oleh kepala SPTI Capt. Novyanto Widadi, kepala BPSDM Perhubungan Udara Heri Sudarmaji, dan Kepala Politek Pol Sorong Wisnu Risianto, MM.
Acara ini diikuti oleh 39 Mahasiswa STPI,
18 Mahasiswa STTD Bekasi
7 Mahasiswa Poltekbang Jayapura
10 Mahasiswa Poltek Pol Sorong beserta dosen pembinanya.
Dalam materinya Ir. Umiyatun mengajak kepada mahasiswa harus selalu bertekat menyelesaikan semua masalah dan mendukung semua aspek pembangunan terutama dibidang transportasi untuk memajukan Indonesia dengan pemanfaatan teknologi, dengan dasar kebangsaan Indonesia, karena Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya.
"tidak ada istilah pesimis. Kita harus tetap optimis menjadi bangsa yang besar ke depan. Dalam suasana era teknologi saya ingin mengajak para mahasiswa menyadari, mengambil sikap yang bijaksana dalam situasi kondisi bagaimanapun kita tetap menjaga keutuhan NKRI." Tegas kepala BPSDM Perhubungan.
Umiyatun berpesan "tingkatkan produktifitas dengan niat yang sungguh-sungguh untuk melayani masyarakat untuk mensejahterakan Indonesia yang lebih baik."
Kepala BPSDM perhubungan didampingi oleh kepala SPTI Capt. Novyanto Widadi, kepala BPSDM Perhubungan Udara Heri Sudarmaji, dan Kepala Politek Pol Sorong Wisnu Risianto, MM.
Acara ini diikuti oleh 39 Mahasiswa STPI,
18 Mahasiswa STTD Bekasi
7 Mahasiswa Poltekbang Jayapura
10 Mahasiswa Poltek Pol Sorong beserta dosen pembinanya.
Dalam materinya Ir. Umiyatun mengajak kepada mahasiswa harus selalu bertekat menyelesaikan semua masalah dan mendukung semua aspek pembangunan terutama dibidang transportasi untuk memajukan Indonesia dengan pemanfaatan teknologi, dengan dasar kebangsaan Indonesia, karena Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya.
"tidak ada istilah pesimis. Kita harus tetap optimis menjadi bangsa yang besar ke depan. Dalam suasana era teknologi saya ingin mengajak para mahasiswa menyadari, mengambil sikap yang bijaksana dalam situasi kondisi bagaimanapun kita tetap menjaga keutuhan NKRI." Tegas kepala BPSDM Perhubungan.
Umiyatun berpesan "tingkatkan produktifitas dengan niat yang sungguh-sungguh untuk melayani masyarakat untuk mensejahterakan Indonesia yang lebih baik."
Karyawan PO Terminal Pulogebang, Kerap Membuat Bingung
Terminal Pulogebang tampil lebih modern menyerupai bandara dan sekaligus dikenal sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Letaknya di ujung Jakarta Timur dan berbatasan langsung dengan Bekasi, Terminal ini berdekatan dengan Stasiun Cakung dan terhubung langsung dengan TOL JOR.
Pelataran terminal yamg luas, terdapat area parkir pool bus AKAP, area parkir kendaraan pribadi, parkir motor, dan parkir taksi. Memasuki gedung dengan menggunakan dua sisi pintu masuk yaitu pintu barat dan pintu timur.
Pantauan, terlihat di dalam terminal serbuan calo yang menawarkan tiket bus kepada pengunjung, Sudah bukan rahasia umum, keadaan itu masih lumrah terjadi di banyak terminal bus di Indonesia.
"Mereka bukan calo, tapi karyawan PO yang sudah didata dan mereka karyawan PO harus mengenakan ID card atau seragam PO," Jelas Darsini salah satu pemilik loket PO Pahala Lencana.
Di dalam terdapat puluhan pedagang UMKM yang menjajakan sofenir, pakaian, warung makanan ringan, warung nasi dan warung kopi juga terdapat fasilitas lift, eskalator, toilet dan juga masjid.
Ruangan yang berAC dan sedikit dipenuhi kebisingan oleh karyawan PO mengajak penumpang untuk beli tiket dengan POnya, mereka ini pun banyak dijumpai hingga lantai Mezzanine yang merupakan lokasi loket PO Bus. Tentunya hal ini membuat suasana jadi tak nyaman.
Naik menggunakan lift di lantai Mezzanine yaitu tempat loket tiket bus AKAP dan jalur masuk ke lantai selanjutnya yang terdapat ruang tunggu penumpang dengan fasilitas ruang baca dan tempat bermain anak, fasilitas mengisi ulang daya ponsel, tv, kotak penjual minuman otomatis, juga terdapat bagian informasi.
Semua layanan dan fasilitas yang tersedia sangat memanjakan calon penumpang dan pengantar penumpang.
Ada sebanyak 105 Loket PO tiket yang terbagi di empat zona. Untuk segala informasi, petugas terminal tampak sigap membantu penumpang. Petugas keamanan pun mudah dijumpai di tiap lantai. Petugas kebersihan pun tampak sibuk membersihkan semua lantai demi lantai.
Penumpang berharap harusnya para pengunjung bisa membeli tiket bus dengan nyaman di loket tiket PO Bus yang diinginkan. Hanya saja praktek para agen bus yang kerap menjaring calon penumpang di terminal sudah jadi masalah yang tak bisa terurai, karena mereka juga bekerja.
"saya bingung ditanyakin oleh banyak orang kayak gitu tadi, tidak bisa membuat nyaman, yang seharusnya beli tiket sudah dipikirkan sampai sini malah tiket Bus lain yang terbeli." Keluh seorang penumpang bernama Purwadi
Pelataran terminal yamg luas, terdapat area parkir pool bus AKAP, area parkir kendaraan pribadi, parkir motor, dan parkir taksi. Memasuki gedung dengan menggunakan dua sisi pintu masuk yaitu pintu barat dan pintu timur.
Pantauan, terlihat di dalam terminal serbuan calo yang menawarkan tiket bus kepada pengunjung, Sudah bukan rahasia umum, keadaan itu masih lumrah terjadi di banyak terminal bus di Indonesia.
"Mereka bukan calo, tapi karyawan PO yang sudah didata dan mereka karyawan PO harus mengenakan ID card atau seragam PO," Jelas Darsini salah satu pemilik loket PO Pahala Lencana.
Di dalam terdapat puluhan pedagang UMKM yang menjajakan sofenir, pakaian, warung makanan ringan, warung nasi dan warung kopi juga terdapat fasilitas lift, eskalator, toilet dan juga masjid.
Ruangan yang berAC dan sedikit dipenuhi kebisingan oleh karyawan PO mengajak penumpang untuk beli tiket dengan POnya, mereka ini pun banyak dijumpai hingga lantai Mezzanine yang merupakan lokasi loket PO Bus. Tentunya hal ini membuat suasana jadi tak nyaman.
Naik menggunakan lift di lantai Mezzanine yaitu tempat loket tiket bus AKAP dan jalur masuk ke lantai selanjutnya yang terdapat ruang tunggu penumpang dengan fasilitas ruang baca dan tempat bermain anak, fasilitas mengisi ulang daya ponsel, tv, kotak penjual minuman otomatis, juga terdapat bagian informasi.
Semua layanan dan fasilitas yang tersedia sangat memanjakan calon penumpang dan pengantar penumpang.
Ada sebanyak 105 Loket PO tiket yang terbagi di empat zona. Untuk segala informasi, petugas terminal tampak sigap membantu penumpang. Petugas keamanan pun mudah dijumpai di tiap lantai. Petugas kebersihan pun tampak sibuk membersihkan semua lantai demi lantai.
Penumpang berharap harusnya para pengunjung bisa membeli tiket bus dengan nyaman di loket tiket PO Bus yang diinginkan. Hanya saja praktek para agen bus yang kerap menjaring calon penumpang di terminal sudah jadi masalah yang tak bisa terurai, karena mereka juga bekerja.
"saya bingung ditanyakin oleh banyak orang kayak gitu tadi, tidak bisa membuat nyaman, yang seharusnya beli tiket sudah dipikirkan sampai sini malah tiket Bus lain yang terbeli." Keluh seorang penumpang bernama Purwadi
Terminal Pulo Gebang Semakin Sepi, Keluh Penjual Tiket.
Sudah dua tahun lalu penjualan tiket di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur semakin sepi, diduga karena semakin banyaknya terminal bayangan di seantero Jakarta, sehingga penumpang memilih naik bus yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Hal itu diungkapkan salah seorang petugas loket pemasaran PO Bus Pahala Kencana, Darsini(50) “dari pertengahan 2017, penjualan tiket di pingir jalan Kalimalang semakin menjamur, penumpang pada tidak mau beli tiket ke sini, semakin sepi di sini.” ujarnya.(11/10)
Dahulu semenjak Terminal ini diresmikan dan loket pinggir jalan ditertipkan, Pulo Gebang menjadi satu-satunya pilihan pembelian tiket resmi dan Terminal semakin hidup oleh kendaraan angkutan pengantar penumpang.
"dulu dapat penumpang sehari paling sedikit 25 orang. sekarang10 aja susah, kalau dibiarin terminal semakin tidak ada fungsinya." Sesal Darsini
Ia menjeslakan bahwa semua Agen PO di Teminal ini sudah mematuhi aturan Kementerian Perhubungan terkait dengan mencari penumpang di terminal yang sudah ditentukan.
Para Agen PO resmi yang ada di Terminal Pulo Gebang pun berharap ada tindakan tegas dari Kementerian Perhubungan untuk menertibkan terminal bayangan dan penjualan tiket ilegal untuk lebih menghidupkan aktifitas Terminal.
"intinya jamur(terminal bayangan) di jalan tu diberantas. kalau begini terus, terminal gak ada fungsinya." Tambah Muji, Agen PO Bus Ramayana.
Hal itu diungkapkan salah seorang petugas loket pemasaran PO Bus Pahala Kencana, Darsini(50) “dari pertengahan 2017, penjualan tiket di pingir jalan Kalimalang semakin menjamur, penumpang pada tidak mau beli tiket ke sini, semakin sepi di sini.” ujarnya.(11/10)
Dahulu semenjak Terminal ini diresmikan dan loket pinggir jalan ditertipkan, Pulo Gebang menjadi satu-satunya pilihan pembelian tiket resmi dan Terminal semakin hidup oleh kendaraan angkutan pengantar penumpang.
"dulu dapat penumpang sehari paling sedikit 25 orang. sekarang10 aja susah, kalau dibiarin terminal semakin tidak ada fungsinya." Sesal Darsini
Ia menjeslakan bahwa semua Agen PO di Teminal ini sudah mematuhi aturan Kementerian Perhubungan terkait dengan mencari penumpang di terminal yang sudah ditentukan.
Para Agen PO resmi yang ada di Terminal Pulo Gebang pun berharap ada tindakan tegas dari Kementerian Perhubungan untuk menertibkan terminal bayangan dan penjualan tiket ilegal untuk lebih menghidupkan aktifitas Terminal.
"intinya jamur(terminal bayangan) di jalan tu diberantas. kalau begini terus, terminal gak ada fungsinya." Tambah Muji, Agen PO Bus Ramayana.
Pembangunan Jalan Layang Dikeluhkan Supir Bus Jakarta-Yogya.
Pulo Gebang, Jakarta Timur. Memiliki cita-cita yang tinggi, karena keadaan pria asal Semarang harus menjadi supir bus patas. Budi 52 tahun, memulai karir dengan berdagang dan menjalankan aktifitas sebagai supir, anak ke tiga dari tiga bersaudara ini sempat merasa iri dengan kedua kakaknya, kakak pertamanya ialah polisi dan kakak kedua pegawai di dinas perhubungan.
Ia mengaku sudah dua kali mengikuti seleksi masuk TNI namun usahanya tak kunjung terkabulkan, kini ia bergabung bersama PO Ramayana untuk menjadi supir.
Dari usaha menjadi supir bus, ayah dari dua orang anak ini menyadari tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga dan masa depan. Dia harus memutar otak untuk membiayai anak kuliah serta kebutuhan lainnya dengan berdagang.
"Alhamdulillah anak saya satu sudah jadi perawat dan yang satunya lagi proses menjadi Pramugari."
Supir bus ini mengeluhkan macet akibat pembuatan jembatan layang di tol Bekasi Timur Cikarang sampai Cikampek yang membuat jalan macet. Hal Itu membuat sebagian ruas jalan ditutup untuk pembangunan dan jalan semakin menyempit.
"setalah Cikampek lancar terus jalannya, ini karena ada jalan ditutup untuk proyek jalan layang di daerah Bekasi Timur." tambah Budi.
Budi harus mengeluarkan uang Rp.600 ribu untuk membayar tol lintas Jawa itu dari terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Dulu sebelum ada proyek itu langsung aja tancap gas, sekarang jalan sempit."
Harga tiket Pulo Gebang, Jakarta ke Yogyakarta mengunakan bus Patas Ramayana ialah Rp.165 ribu. Diperjalanan penumpang mendapat fasilitas makanan ringan dan air mineral. Bus Patas ini beristirahat sebanyak satu kali untuk makan di rumah makan Gedong Roso, Brebes, Jawa Barat.
Ia mengaku sudah dua kali mengikuti seleksi masuk TNI namun usahanya tak kunjung terkabulkan, kini ia bergabung bersama PO Ramayana untuk menjadi supir.
Dari usaha menjadi supir bus, ayah dari dua orang anak ini menyadari tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga dan masa depan. Dia harus memutar otak untuk membiayai anak kuliah serta kebutuhan lainnya dengan berdagang.
"Alhamdulillah anak saya satu sudah jadi perawat dan yang satunya lagi proses menjadi Pramugari."
Supir bus ini mengeluhkan macet akibat pembuatan jembatan layang di tol Bekasi Timur Cikarang sampai Cikampek yang membuat jalan macet. Hal Itu membuat sebagian ruas jalan ditutup untuk pembangunan dan jalan semakin menyempit.
"setalah Cikampek lancar terus jalannya, ini karena ada jalan ditutup untuk proyek jalan layang di daerah Bekasi Timur." tambah Budi.
Budi harus mengeluarkan uang Rp.600 ribu untuk membayar tol lintas Jawa itu dari terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Dulu sebelum ada proyek itu langsung aja tancap gas, sekarang jalan sempit."
Harga tiket Pulo Gebang, Jakarta ke Yogyakarta mengunakan bus Patas Ramayana ialah Rp.165 ribu. Diperjalanan penumpang mendapat fasilitas makanan ringan dan air mineral. Bus Patas ini beristirahat sebanyak satu kali untuk makan di rumah makan Gedong Roso, Brebes, Jawa Barat.
Penitipan Sepeda Motor Di Stasiun Bekasi Semakin Ramai Diminati
Banyaknya pengendara sepeda motor yang melanjutkan perjalanan dengan KRL untuk sampai tujuan ternyata peluang besar untuk usaha parkiran dan jasa penitipan sepeda motor. Tak heran jika di stasiun-stasiun yang dilintasi KRL, usaha sejenis semakin menjamur.
Dari sekian banyak jasa penitipan motor di sekitar stasiun Bekasi, salah satunya menjadi favorit banyak pengendara, yaitu jasa menitipan sepeda motor Pendawa yang berada tepat di depan pintu masuk halaman parkir selatan Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Usaha ini dikelola langsung oleh sang pemilik Yogi (63) sejak 2011 lalu ini sebelumnya merupakan sebuah bengkel motor, tempat usaha ini ialah milik keluarga kemudian bengkel ini pindah dan tempat ini beralih menjadi penitipan motor.
Yogi awalnya fokus pada bengkel motor dan penitipan di kelola oleh anak buah, tetapi karena penitipan semakin hari semakin ramai dan bengkel semakin sepi ia memutuskan untuk menjalankan jasa penitipan motor dengan menyulap rumah sekaligud bengkel menjadi ruang tanpa sekat untuk menampung banyak sepeda motor.
Yogi menambahkan "harga penitipan Rp.6 ribu per hari, jika sepeda motor nginap sehari maka biaya menjadi Rp.12 ribu, kalau nginapnya berhari-hari kalikan aja hari sama ongkosnya, tapi kalau motor gede Rp10 ribu perharinya, dari jam 6.00 sampai jam 22.00."
Dari bangunan 270 meter persegi, dengan kapasitas 300 motor, dalam sehari Yogi mengaku mampu meraup laba bersih hingga Rp1,5 juta, dengan rata-rata 250-280 motor per hari. Tempat ini juga merupakan rumah untuk ia tinggal bersama istri dan ke tiga anaknya.
Untuk keamanan Yogi memberikan tiket khusus yang telah dicatat nomor plat dan tanggal serta jam pertama motor dititipkan. Jika tiket hilang maka sipemilik motor wajib menunjukkan dan membayar denda tambahan sebesar Rp10ribu.
Sementara pengguna jasa penitipan sepeda motor Yanti mengatakan "kalau saya kenapa tidak menggunakan jasa parkir di dalam stasiun karena disana mahal, saya ini maksimal jamnya, kalau di sini jelas sudah Rp.6 ribu, seharian."
Perbandingan dari tempat parkir resmi stasiun yaitu seharga Rp.2ribu untuk 1 jam namun tambah Rp.2ribu untuk jam berikutnya dengan mencapai biaya maksimal Rp.8ribu perhari, namun biaya nginap sepeda motor adalah Rp.15ribu ditambah Rp.8ribu jadi total Rp.23ribu.
Tempat Yogi ini benar-benar strategis.
"Di sini langsung masuk ke stasiun tidak payah jauh-jauh lagi jalan kaki, tu langsung ke pintu(sambil nunjuk ke arah gerbang masuk stasiun."kata seorang pelanggan yg bernama Iwan.
Selain menyediakan tempat Yogi juga menjual berbagai minuman botol. Ia juga berharap tidak ada pihak yang mengganggu tempat usahanya itu dan usaha semakin nyaman.
Menurut pantauan, terdapat 40an tempat jasa penitipan sepeda motor yang terletak di seputaran stasiun Bekasi ini.
Dari sekian banyak jasa penitipan motor di sekitar stasiun Bekasi, salah satunya menjadi favorit banyak pengendara, yaitu jasa menitipan sepeda motor Pendawa yang berada tepat di depan pintu masuk halaman parkir selatan Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Usaha ini dikelola langsung oleh sang pemilik Yogi (63) sejak 2011 lalu ini sebelumnya merupakan sebuah bengkel motor, tempat usaha ini ialah milik keluarga kemudian bengkel ini pindah dan tempat ini beralih menjadi penitipan motor.
Yogi awalnya fokus pada bengkel motor dan penitipan di kelola oleh anak buah, tetapi karena penitipan semakin hari semakin ramai dan bengkel semakin sepi ia memutuskan untuk menjalankan jasa penitipan motor dengan menyulap rumah sekaligud bengkel menjadi ruang tanpa sekat untuk menampung banyak sepeda motor.
Yogi menambahkan "harga penitipan Rp.6 ribu per hari, jika sepeda motor nginap sehari maka biaya menjadi Rp.12 ribu, kalau nginapnya berhari-hari kalikan aja hari sama ongkosnya, tapi kalau motor gede Rp10 ribu perharinya, dari jam 6.00 sampai jam 22.00."
Dari bangunan 270 meter persegi, dengan kapasitas 300 motor, dalam sehari Yogi mengaku mampu meraup laba bersih hingga Rp1,5 juta, dengan rata-rata 250-280 motor per hari. Tempat ini juga merupakan rumah untuk ia tinggal bersama istri dan ke tiga anaknya.
Untuk keamanan Yogi memberikan tiket khusus yang telah dicatat nomor plat dan tanggal serta jam pertama motor dititipkan. Jika tiket hilang maka sipemilik motor wajib menunjukkan dan membayar denda tambahan sebesar Rp10ribu.
Sementara pengguna jasa penitipan sepeda motor Yanti mengatakan "kalau saya kenapa tidak menggunakan jasa parkir di dalam stasiun karena disana mahal, saya ini maksimal jamnya, kalau di sini jelas sudah Rp.6 ribu, seharian."
Perbandingan dari tempat parkir resmi stasiun yaitu seharga Rp.2ribu untuk 1 jam namun tambah Rp.2ribu untuk jam berikutnya dengan mencapai biaya maksimal Rp.8ribu perhari, namun biaya nginap sepeda motor adalah Rp.15ribu ditambah Rp.8ribu jadi total Rp.23ribu.
Tempat Yogi ini benar-benar strategis.
"Di sini langsung masuk ke stasiun tidak payah jauh-jauh lagi jalan kaki, tu langsung ke pintu(sambil nunjuk ke arah gerbang masuk stasiun."kata seorang pelanggan yg bernama Iwan.
Selain menyediakan tempat Yogi juga menjual berbagai minuman botol. Ia juga berharap tidak ada pihak yang mengganggu tempat usahanya itu dan usaha semakin nyaman.
Menurut pantauan, terdapat 40an tempat jasa penitipan sepeda motor yang terletak di seputaran stasiun Bekasi ini.
Nenek Berhimpitan di KRL Pagi Hari
KRL adalah alat transportasi pilihan utama yang mengutamakan, keselamatan, pelayanan, kenyamanan dan ketepatan waktu serta berwawasan lingkungan.
KRL semakin banyak diminati, rangkayan 12 kereta yg terdiri dari dua kereta yg dikhususkan untuk perempuan serta sepuluh lainnya bercampur antara laki-laki dan perempuan tampaknya kurang pada saat pagi hari.
Dari pantauan, yang ikut mencoba menggunakan kereta pagi dini hari pukul 6.00 (4/10) dari stasiun Bekasi ke Stasiun Jatinegara yang memakan waktu selama selama 22 menit.
Terlihat kereta sebelumnya sudah terlampau penuh, penumpang sudah memadati pintu kereta, tidak ada ruang untuk orang dapat menerobos celah pintu itu, sehingga harus menunggu kereta selanjutnya tiba.
Sambil menunggu kereta selanjutnya, barisan manusia sudah berdiri di peron dan bersiap, mereka berdiri tepat di pintu kereta yang akan tiba, entah apa tandanya, mungkin sudah hapal pintu akan berada di situ.
Selang beberapa menit kereta pun tiba pukul 6.30 dan benar ternyata pintu berhenti tepat di barisan orang-orang yang sedang mengantri itu.
Kereta berhenti, datang dari arah Jakarta Kota dengan keadaan kosong. Sebelum ada pemberitahuan dari operator stasiun untuk mempersilahkan calon penumpang naik, pintu pun terbuka, tumpukan manusia pun pindah dari peron ke dalam gerbong kereta.
Semua rangkaian kereta diserbu, kereta khusus perempuan pun padat. Penumpang di dalam gerbong saling berebut tempat duduk saling dorong untuk memadati ruang kereta, seorang nenek-nenek membawa barang yang banyak di antara kepadatan penumpang KRL, ia meminta duduk dengan mengatakan "orang tua ada tempat duduk gak?," teriaknya kepada penumpang lain, dan langsung seorang perempuan paruh baya mempersilahkan nenek tersebut untuk duduk di kursinya. Nenek itu hendak turun di stasiun Klender.
Terlihat sudah tidak mungkin ada celah lagi orang dapat naik kereta ini. Namun ada teriak seorang ibu dari luar kereta "sama-sama mau kerja ni", penumpang lain yang berada di pintu langsung melonggarkan celah untuk sang ibu masuk ke dalam kereta. Kereta nomor 10 pun penuh.
Operator kereta menginformasikan melalui pengeras suara untuk berhati-hati melewati peron, memberitahu kereta akan berhenti di stasiun selanjutnya, mempertegas bahwa pintu kereta akan ditutup.
Pintu tertutup, kereta melaju kemudian berhenti ke stasiun selanjutnya yaitu Stasiun Kranji, tidak ada satu orang pun turun dan dapat naik di kereta itu, hanya berhenti membuka tutup pintu kembali kemudian melanjutkan perjalanan, begitu seterusnya melewati stasiun Cakung dan Klender Baru, sesampainya di stasiun Buaran terlihat di kereta 10 ada lima penumpang yang turun namun ada juga yang naik sebanyak sepuluh orang, ini tidak sebanding, kereta semakin penuh dan penumpang semakin berhimpitan.
Masuk di stasiun Klender yang turun di gerbong ini ada sepuluh dan naik sekitar sepuluh orang yang turun dan delapan orang yang naik, gerbong tetap saja sama seperti sebelumnya, berhimpitan.
Sesampainya di Stasiun Jatinegara tampak penumpang turun untuk selanjutnya transit di stasiun Manggarai. Terlihat penumpang keluar kereta, namun kembali dipadati oleh penumpang dari Jatinegara ke Jakarta kota, penumpangpun berhimpitan sehingga kereta padat kembali.
Pagi merupakan jadwal kepadatan penumpang dan awalan para penumpang sibuk, menghindari keterlambatan jam kerja. KRL dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Jakarta Kota padat, penumpang penuh berdesakan. Pagi hari kreta mulai pukul 04.35 dan berakhir sampai pukul 22.35 wib.
Salah satu penumpang mengatakan "kereta ini alat transportasi yang termurah Rp.3000 sudah sampai tujuan dan efisien juga, tapi ya kalau pagi selalu berdesakan begini."
KRL semakin banyak diminati, rangkayan 12 kereta yg terdiri dari dua kereta yg dikhususkan untuk perempuan serta sepuluh lainnya bercampur antara laki-laki dan perempuan tampaknya kurang pada saat pagi hari.
Dari pantauan, yang ikut mencoba menggunakan kereta pagi dini hari pukul 6.00 (4/10) dari stasiun Bekasi ke Stasiun Jatinegara yang memakan waktu selama selama 22 menit.
Terlihat kereta sebelumnya sudah terlampau penuh, penumpang sudah memadati pintu kereta, tidak ada ruang untuk orang dapat menerobos celah pintu itu, sehingga harus menunggu kereta selanjutnya tiba.
Sambil menunggu kereta selanjutnya, barisan manusia sudah berdiri di peron dan bersiap, mereka berdiri tepat di pintu kereta yang akan tiba, entah apa tandanya, mungkin sudah hapal pintu akan berada di situ.
Selang beberapa menit kereta pun tiba pukul 6.30 dan benar ternyata pintu berhenti tepat di barisan orang-orang yang sedang mengantri itu.
Kereta berhenti, datang dari arah Jakarta Kota dengan keadaan kosong. Sebelum ada pemberitahuan dari operator stasiun untuk mempersilahkan calon penumpang naik, pintu pun terbuka, tumpukan manusia pun pindah dari peron ke dalam gerbong kereta.
Semua rangkaian kereta diserbu, kereta khusus perempuan pun padat. Penumpang di dalam gerbong saling berebut tempat duduk saling dorong untuk memadati ruang kereta, seorang nenek-nenek membawa barang yang banyak di antara kepadatan penumpang KRL, ia meminta duduk dengan mengatakan "orang tua ada tempat duduk gak?," teriaknya kepada penumpang lain, dan langsung seorang perempuan paruh baya mempersilahkan nenek tersebut untuk duduk di kursinya. Nenek itu hendak turun di stasiun Klender.
Terlihat sudah tidak mungkin ada celah lagi orang dapat naik kereta ini. Namun ada teriak seorang ibu dari luar kereta "sama-sama mau kerja ni", penumpang lain yang berada di pintu langsung melonggarkan celah untuk sang ibu masuk ke dalam kereta. Kereta nomor 10 pun penuh.
Operator kereta menginformasikan melalui pengeras suara untuk berhati-hati melewati peron, memberitahu kereta akan berhenti di stasiun selanjutnya, mempertegas bahwa pintu kereta akan ditutup.
Pintu tertutup, kereta melaju kemudian berhenti ke stasiun selanjutnya yaitu Stasiun Kranji, tidak ada satu orang pun turun dan dapat naik di kereta itu, hanya berhenti membuka tutup pintu kembali kemudian melanjutkan perjalanan, begitu seterusnya melewati stasiun Cakung dan Klender Baru, sesampainya di stasiun Buaran terlihat di kereta 10 ada lima penumpang yang turun namun ada juga yang naik sebanyak sepuluh orang, ini tidak sebanding, kereta semakin penuh dan penumpang semakin berhimpitan.
Masuk di stasiun Klender yang turun di gerbong ini ada sepuluh dan naik sekitar sepuluh orang yang turun dan delapan orang yang naik, gerbong tetap saja sama seperti sebelumnya, berhimpitan.
Sesampainya di Stasiun Jatinegara tampak penumpang turun untuk selanjutnya transit di stasiun Manggarai. Terlihat penumpang keluar kereta, namun kembali dipadati oleh penumpang dari Jatinegara ke Jakarta kota, penumpangpun berhimpitan sehingga kereta padat kembali.
Pagi merupakan jadwal kepadatan penumpang dan awalan para penumpang sibuk, menghindari keterlambatan jam kerja. KRL dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Jakarta Kota padat, penumpang penuh berdesakan. Pagi hari kreta mulai pukul 04.35 dan berakhir sampai pukul 22.35 wib.
Salah satu penumpang mengatakan "kereta ini alat transportasi yang termurah Rp.3000 sudah sampai tujuan dan efisien juga, tapi ya kalau pagi selalu berdesakan begini."
Penjaga Perlintasan Tanpa Pintu di Bulak Kapal, Bekasi
Perlintasan kereta Bulak Kapal menjadi salah satu perlintasan tanpa palang pintu, Pak Ogah selalu siap menjaga dan mengatur perlintasan karena khawatir terjadinya kecelakaan.
Perlintasan Bulak Kapal berada di Jalan Pahlawan, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Lokasinya persis di samping Taman Makam Pahlawan Kota Bekasi.
Hamid penjaga perlintasan yang biasa disebut 'Pak Ogah' selalu awas dan jeli melihat kereta dari jauh dan sigap akan memberikan sinyal pada para pengendara. Pria yang sukarela menjaga perlintasan kereta tak berpalang itu akan berteriak dan melambaikan tangan untuk menyetop pengendara yang melintas. Mengingat, tak ada bel penanda kereta melintas.
Hamid mengatakan "jeli-jeli mata kita aja, tanda lampu laju kereta juga enggak bisa diadelin, klo malem sih gampang karena cahaya lampu kereta dari jauh udah nampak."
Tidak hanya sendiri Hamid dibantu bersama sembilan orang warga lain yaitu Abdul, Endar, Ciput, Edrik, Mumui, Caplang, Gito, Buluk, dan Obob secara bergantian menjaga perlintasan kereta, mereka di bagi per satu jam sekali.
Semuanya ialah warga Bulak Kapal, rt 06 rw 04, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Tidak ada upah dari dinas terkait, mereka hanya berharap uluran seiklasnya dari toleransi pengguna jalan dan jangan sampai ada kejadian kecelakaan.
"kadang ada yang ngasih kami terima kasih, banyak juga yang lewat aja tanpa ngasih juga gak apa-apa." tambah Hamid
Kecelakaan terjadi menurut Hamid merupakan kelalaian penguna jalan. mereka kerap memberhentikan kendaraan pada saat kereta datang namun kendaraan tetap saja membandel dan menerobos.
"terakhir kecelakaan kereta dulu sekitar dua tahun, itu karena ada orang yabg sengaja menabrakan diri ke kereta tepat di depan makam pahlawan ini."tambah Hamid.
Penguna jalan juga menyarankan "solusi dari saya nggak usah palang besi yg baguslah, buat aja dari bambu gitu, entar pak orang ini yang nurunin jika kereta lewat." Novita.
Menurut pantauan Beritatrans.com/aksi.id, tanpa palang, pak ogah kerap mengunakan teriakan dan kode aksi tangan untuk memberhentikan kenderaan yang akan menyeberang, sesekali terlihat pengendara memberikan uang kepada Hamid.
Perlintasan Bulak Kapal berada di Jalan Pahlawan, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Lokasinya persis di samping Taman Makam Pahlawan Kota Bekasi.
Hamid penjaga perlintasan yang biasa disebut 'Pak Ogah' selalu awas dan jeli melihat kereta dari jauh dan sigap akan memberikan sinyal pada para pengendara. Pria yang sukarela menjaga perlintasan kereta tak berpalang itu akan berteriak dan melambaikan tangan untuk menyetop pengendara yang melintas. Mengingat, tak ada bel penanda kereta melintas.
Hamid mengatakan "jeli-jeli mata kita aja, tanda lampu laju kereta juga enggak bisa diadelin, klo malem sih gampang karena cahaya lampu kereta dari jauh udah nampak."
Tidak hanya sendiri Hamid dibantu bersama sembilan orang warga lain yaitu Abdul, Endar, Ciput, Edrik, Mumui, Caplang, Gito, Buluk, dan Obob secara bergantian menjaga perlintasan kereta, mereka di bagi per satu jam sekali.
Semuanya ialah warga Bulak Kapal, rt 06 rw 04, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Tidak ada upah dari dinas terkait, mereka hanya berharap uluran seiklasnya dari toleransi pengguna jalan dan jangan sampai ada kejadian kecelakaan.
"kadang ada yang ngasih kami terima kasih, banyak juga yang lewat aja tanpa ngasih juga gak apa-apa." tambah Hamid
Kecelakaan terjadi menurut Hamid merupakan kelalaian penguna jalan. mereka kerap memberhentikan kendaraan pada saat kereta datang namun kendaraan tetap saja membandel dan menerobos.
"terakhir kecelakaan kereta dulu sekitar dua tahun, itu karena ada orang yabg sengaja menabrakan diri ke kereta tepat di depan makam pahlawan ini."tambah Hamid.
Penguna jalan juga menyarankan "solusi dari saya nggak usah palang besi yg baguslah, buat aja dari bambu gitu, entar pak orang ini yang nurunin jika kereta lewat." Novita.
Menurut pantauan Beritatrans.com/aksi.id, tanpa palang, pak ogah kerap mengunakan teriakan dan kode aksi tangan untuk memberhentikan kenderaan yang akan menyeberang, sesekali terlihat pengendara memberikan uang kepada Hamid.
Truk Modifikasi Nyentrik Antar Sayur dan Buah di Pasar Induk Cibitung
Ada yang unik di pasar Cibitung, truk warna-warni dengan modifikasi yang bermacam-macam setiap hari hilir mudik menurunkan buah dan sayuran. Puluhan lainnya juga mengisi parkiran yang berada di deretan pagar depan pasar Cibitung.
Salah satu truk yang dikendarai Sakur pengangkut bawang merah dari Brebes menampilkan truk berwarna merah muda disebelah kanan truck dan warna kuning di bagian kiri truk, dengan bacaan Bismillah dan terdapat stiker gambar wajah seorang perempuan asing(bule) pada bak.
Truk ini jadi nyentrik. “Biar truk itu gak selalu dipandang buruk di mata orang,” Celoteh salah satu supir truk saat ditemui, rabu(2/10)
Truk Mitsubishi Cold Diesel Tahun 2019, berkepala kuning yang biasa-bisa saja kini perubahannya tampak pada sisi eksterior meliputi penggantian warna cat dan penempelan stiker serta gambar pada bak,
penambahan lampu aftermarket, spoiler depan dan belakang, hingga penutup bak yang dibuat khusus. Spoiler dan bumper bagian belakang juga merupakan kreasi dari modifikator membuat truk terkesan unik, serta bagus dipandang. Bagian interior ada penambahan balutan kulit pada bagian jok serta modifikisi audio dengan tambahan speaker berkualitas.
Bukan tanpa alasan, sang supir mengaku pemilik mobil berlomba-lomba mengubah tampilan truk yang biasa dengan variasi yang bermacam-macam untuk mempertahankan gengsi. Juga sang pengguna jasa memilih truk dengan gaya modifikasi agar penguna jasa merasa lebih keren sehingga dikenal oleh pelanggannya.
Sakur menjelaskan "yang punya barang, kadang lihat ban saja kalo ban truk ini vulkanisir, udah gak mau barangnya dinaikin, alasannya kalau kempes bannya dijalan barangnya bisa terlambat diantar"
Salah satu truk yang dikendarai Sakur pengangkut bawang merah dari Brebes menampilkan truk berwarna merah muda disebelah kanan truck dan warna kuning di bagian kiri truk, dengan bacaan Bismillah dan terdapat stiker gambar wajah seorang perempuan asing(bule) pada bak.
Truk ini jadi nyentrik. “Biar truk itu gak selalu dipandang buruk di mata orang,” Celoteh salah satu supir truk saat ditemui, rabu(2/10)
Truk Mitsubishi Cold Diesel Tahun 2019, berkepala kuning yang biasa-bisa saja kini perubahannya tampak pada sisi eksterior meliputi penggantian warna cat dan penempelan stiker serta gambar pada bak,
penambahan lampu aftermarket, spoiler depan dan belakang, hingga penutup bak yang dibuat khusus. Spoiler dan bumper bagian belakang juga merupakan kreasi dari modifikator membuat truk terkesan unik, serta bagus dipandang. Bagian interior ada penambahan balutan kulit pada bagian jok serta modifikisi audio dengan tambahan speaker berkualitas.
Bukan tanpa alasan, sang supir mengaku pemilik mobil berlomba-lomba mengubah tampilan truk yang biasa dengan variasi yang bermacam-macam untuk mempertahankan gengsi. Juga sang pengguna jasa memilih truk dengan gaya modifikasi agar penguna jasa merasa lebih keren sehingga dikenal oleh pelanggannya.
Sakur menjelaskan "yang punya barang, kadang lihat ban saja kalo ban truk ini vulkanisir, udah gak mau barangnya dinaikin, alasannya kalau kempes bannya dijalan barangnya bisa terlambat diantar"
Subscribe to:
Posts (Atom)