Sunday, 20 October 2019

Casmi Penjajal Kapal Tradisional di Dermaga Kali Kresek

Dermaga Kresek tempatnya bersandar kapal tradisional digunakan untuk para pemancing, pelancong bahkan para pelaut yang hendak ke kapalnya di tengah laut. Terletak antara batas Pertamina Marine Region III Jakarta dan PT.Bogasari Flour Mills, keberadaanya sudah tak tampak jika tidak diperhatikan secara seksama.

Dermaga ini tepat berada di ujung Kali Kresek Desa Legoa, kecamatan Koja, Jakarta Utara. Berjalan di dermaga, harus hati-hati karena dam yang menjadi dinding dermaga sempit  hanya untuk dilalui satu orang pejalan kaki, karena dicakok warung untuk menjual segala kebutuhan pelaut atau pun warga sekitar.




Disitulah terdapat satu penjajal jasa kapal tradisional untuk pemancing ialah Casmi (69 tahun), biasa lebih dikenal dengan Pak Cas, begitulah warga Dermaga Kresek memanggilnya, sabar menunggu telfon dari pelanggannya di warung pinggir dermaga, menggunakan jasa kapal tradisionalnya untuk memancing terapung di laut.

Tidak semua orang dapat mengunakan jasa kapal tradisionalnya, ia mengaku harus memesan melalui telfon terlebih dahulu, karena ia tidak ingin bersaing dengan  100an penjajal jasa yang lain di Dermaga tersebut.

Sebelum menjajalkan angkutan perahu tradisional profesi awalnya ialah nelayan tradisional, karena laut ikannya semakin sedikit, karena sudah tercemar ia memilih untuk menyewakan kapalnya untuk para warga.

"disini kurang ikannya, jika pengen banyak dapat ikan ya ketengah biar dapat ikan atau bisa ke pulau Damar, mungkin sudah kenak limbah terus." celoteh Cas.

Pria yang hari-harinya tinggal di dalam perahu berukuran mesin 16 PK ini mengaku dalam mengunakan jasanya dalam 12 jam untuk memancing terapung di tengah laut dihargai dengan uang Rp800 ribu untuk memuat 5-6 orang, dengan jarak tempuh waktu 3 jam perjalanan bahkan lebih.

"orang pada macing biasanya hari sabtu, minggu saja, itupun harus telfon saya terlebih dahulu baru bisa memakai kapal saya, berangkatnya harus jam 3 pagi." Tambahnya.

Meski tidak memiliki rumah di daerah Jakarta Utara, Kakek dari enam cucu ini mengaku sebagai warga asli Koja dan masih memiliki banyak saudara di situ.

"semua keluarga saya, termasuk cucu semua ada di Cirebon, saya dari kecil di Koja, tapi lebih enak buat rumah di Cirebon sih, dua sampai tiga bulan sekali saya baru pulang, kadang suka nangis sendiri karena kangen." Tegasnya.

Jika mengunakan jasanya, Cas pemancing dijamin akan dibawa ke tempat yang sering banyak ikan.

"banyak ikan itu di jalur kapal, di situ masih banyak terumbu karang, biasanya pemancing dapatnya ikan kue, ikan talang, ikan jenahar, ikan campu-campurlah."

Selama profesinya sebagai nelayan dan penyedia jasa ia sangat bersyukur tidak pernah mendapatkan musibah ketika menjalani pekerjaan karena dia lebih memilih waspada terhadap cuaca.

"Alhamdulillah saya tidak pernah kejadian apa apa di laut, biasanya yang sering kejadian itu pada bandel sih, kita harus liat kondisi alam kalau mau melaut"

Untuk para pemancing yang ingin mengunakan  perahunya, dapat menghubunginya terlebih dahulu di nomor 081806677263

ISPS CODE di Pelabuhan Tanjung Priok Akan Meningkatkan Keamanan dan Menurunkan Biaya Logistik

Jakarta, Kamis (17/10), Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Apel Siaga di Dermaga Ex JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan tujuan untuk berkomitmen menerapkan konvensi International Ship and Port Security Code (ISPS Code) yang baik guna untuk menjadikan pelabuhan aman yang akan meningkatkan kunjungan kapal, menurunkan biaya tinggi logistik dan premi asuransi terhadap wilayah beresiko, serta menarik minat investasi di pelabuhan dan wilayah sekitarnya.

"Dengan penerapan ISPS Code yang baik, pelabuhan akan aman yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat maritim dan menurunkan biaya logistik," kata Amiruddin. Kepala Kantor Kesyahbadaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok.

Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok juga membentuk Port State Control (PSC) untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejak tahun 2018.

Menurutnya, PSC berfungsi sebagai pedoman koordinasi dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok sesuai dengan ketentuan konvensi internasional (ISPS Code).

"Tujuannya untuk mengurangi ancaman dan kerawanan keamanan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok," kata Amiruddin.

Ada tiga tugas utama yang diemban PSC. Pertama, menyusun jejaring komunikasi, informasi, dan intelegency Pelabuhan Tanjung Priok.
Kemudian, mengidentifikasi ancaman dan kerawanan pelabuhan. Terakhir, menyusun prosedur dan sistem keamanan pelabuhan untuk mengurangi ancaman keamanan.

PSC juga berfungsi menjalankan koordinasi pelaksanaan rapat Komite Keamanan Pelabuhan dan memberikan pengarahan. Sebagai jaring komunikasi, PSC harus merespons keluhan dan laporan yang masuk terkait dengan insiden keamanan. Komite ini melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.

"Dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP," tutup Amiruddin.

Sebagai informasi, _International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi IMO (International Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam menanggulangi ancaman terorisme di laut.

Adapun tujuan dari ISPS Code adalah untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal dan personil di atas kapal pada wilayah pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan kapal di pelabuhan, serta mencegah pelayaran menjadi sasaran dari terorisme internasional.

Hingga saat ini sudah ada 348 pelabuhan di seluruh Indonesia yang sudah comply dengan aturan ISPS Code.

Konfoi Parade Kendaraan di Apel Siaga Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok

Pembukaan Apel Siaga Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Kamis 17/Oktober/2019 dimeriahkan dengan parade berbagai macam kenderaan pengamanan ISPS CODE.

Kendaraan yang dilibatkan antara lain ialah motor dan mobil patroli kepolisian, mobil patroli polisi militer, angkutan SAR, ambulans, patwal Tanjung Priok, Mobil Safety Inspector, Mobil patroli pengamanan ISPS, patroli PT. Citra Sejahtera, patroli dirjen kementrian perhubungan kelautan, pemadam kebakaran, serta kapal polisi air dan kapal TNI AL.





Semua kendaraan itu terdiri dari unsur pemerintahan terdapat Otoritas Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai, Karantina, Pemda, kantor Kesehatan, dan Pangkalan PLP. Juga melibatkan TNI AL, TNI AD, Polair PMJ, dan Polrespel.

Yang mana nantinya semua kenderaan ini dilibatkan untuk implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Priok agar dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dibutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders serta kerjasama yang solid, saling pengertian dan pemahaman terhadap resiko yang dihadapi demi keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta potensi-potensi lain ancaman lainnya yang dapat menghambat .

Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri,  Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.

Dalam acara Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, menghimbau kepada seluruh peserta apel siaga komite keamanan pelabuhan agar mengambil langkah antisipasi terhadap beberapa hal yang diprediksi akan menjadi hambatan terhadap kelancaran lalu lintas perpindahan, seperti kemacetan di sekitar ruas jalan PT. JICT, apabila sistem otomatis pintu keluar masuk PT. JICT mengalami kerusakan, berpotensi menimbulkan resiko keamanan, serta potensi terjadinya unjuk rasa di area perlintasan Pos IX dan PT. JICT.

"Dengan langkah antisipasi terhadap permasalahan tersebut, Ia yakin pihaknya dapat menyelesaiakan dengan baik melalui mekanisme kerja yang terkoordinasi. "Saya menghimbau kepada para petugas untuk mengedepankan aspek keamanan melalui peningkatan pengawasan pada pemeriksaan orang/barang/kendaraan di akses masuk dan keluar fasilitas pelabuhan dengan koordinator keamanan pelabuhan dan dengan pihak kapal serta instansi terkait lainnya," ujar Dirjen Agus.

Pelaksanaan apel siaga ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Pemerintah di Pelabuhan dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di pelabuhan sesuai dengan ketentuan ISPS Code.

Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Apel Siaga Pastikan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan

Jakarta, 17 Oktober 2019. Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok menggelar apel siaga untuk memastikan kesiapan seluruh unsur Komite Keamanan Pelabuhan dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Sebanyak 30 pleteon dari 30 instansi dikerahkan dalam apel siaga yang diadakan di Dermaga Ex JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.


“Kami ingin menunjukkan bahwa koordinasi antar pemangku kepentingan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok berjalan baik. Apel siaga ini adalah bentuk kesiapan pemerintah, termasuk IPC di dalamnya, dalam penerapan manajemen keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, sebagaimana diatur dalam International Ship and Port Security (ISPS) Code,” kata Direktur Operasi IPC, Prasetyadi, usai mengikuti Apel Siaga, Kamis (17/10).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo bertindak sebagai inspektur upacara. Sekitar 1000 ribu personel / pegawai mengikuti apel siaga. Beberapa instransi yang terlibat antara lain Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan Kemenhub, TNI, Polri,  Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Pemda DKI, IPC beserta beberapa anak perusahaannya, serta BUMN dan perusahaan seperti Pertamina dan Bogasari. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi tersebut juga hadir sebagai undangan VIP.

ISPS adalah regulasi yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), di mana Indonesia menjadi anggotanya.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran menyebutkan, dalam melaksanakan keamanan dan ketertiban di pelabuhan, termasuk pencegahan terhadap polusi laut (sesuai dengan ketentuan ISPS Code), Syahbandar bertindak selaku komite keamanan pelabuhan (Port Security Committee).

Sebagai bagian dari implementasi hal tersebut, melalui surat keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, dibentuk Organisasi Komite Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok yang melibatkan seluruh unsur terkait di pelabuhan.

Prasetyadi menambahkan, IPC yang mempunyai peran strategis sebagai trade facilitator tentu berkepentingan dengan  keamanan serta kenyamanan para pemilik kapal dan barang di pelabuhan. IPC memastikan bahwa kegiatan dan operasional di Pelabuhan akan tetap berjalan normal di tengah momentum pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019.

Angkutan Sepeda Onthel Warna Warni Kota Tua Jakarta

Mengunjungi Kota Tua, Jakarta Barat, Pengunjung bisa merasakan sensasinya naik sepeda onthel tua yang berwarna-warni. Penyewaan sepeda onthel ini lengkap beserta topi untuk menghalau terik matahari.

Dalam durasi 30 menit, pengunjung bisa berkeliling ke museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua. Misalnya Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, dan Museum Wayang.



"Harganya Rp 20 ribu per 30 menit," kata Wahyu, Sang penjajal sewa sepeda onthel yang memiliki tiga buah sepeda.

Sepeda tua di tempat wisata ini memiliki bentuk unik dibandingkan dengan sepeda masa kini. Sepeda memiliki warna yang bervariasi dan mencolok. Semisal merah muda, biru, hijau, dan ungu. Namun ada pula yang berwarna klasik seperti hitam dan putih.

"Sepeda onthel ini sangat unik dan menarik untuk dicoba, karena sepeda ini merupakan salah satu kendaraan zaman dulu yang sering digunakan dan langka ditemukan sekarang ini. Saya sangat tertarik mengendarai sepeda onthel ini," ujar Alif seorang wisatawan.

Bila ingin mengeksplorasi kawasan Kota Tua lebih lanjut, pengunjung juga bisa menyewa dalam durasi 2 jam. Per 2 jam, harga yang dibanderol adalah Rp 70 ribu.

Keuntungannya, wisatawan akan diantar oleh pemandu khusus untuk bersepeda mengelilingi kawasan lingkar luar Kota Tua, meliputi Museum Mandiri, Museum Bank Indonesia, sampai Museum Bahari.

Penyewaan sepeda di Kota Tua  ini dikelola oleh Paguyuban Ontel Kota Tua "Komunitas Sepeda Onthel Wisata Kota Tua Jakarta" yang berdiri sejak 2006 dengan beranggotakan 36 orang dan masing-masing angota memiliki tiga buah sepeda.

Skybridge Tanah Abang Akses Mudah Untuk Pemborong

Jakarta, 15 Oktober 2019. Para pedagang yang berjualan di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang merasa lebih tertata dan penghasilan meningkat karena akses KRL yang semakin mudah, aman  dan menyenangkan.



Jembatan ini sendiri menghubungkan Stasiun Tanah Abang gedung lama ke empat titik di sekitarnya, sehingga dirasa pedagang lebih mudah untuk akses pembeli dengan adanya KRL langsung tembus Pasar Tanah Abang. Dengan panjang 386,4 meter yang membentang di atas Jalan Jatibaru dan lebarnya 12,6 meter terdapat 446 pedagang dengan lapak berukuran 1,5 x 2 meter.

Tujuan dibangunnya lapak ini diharapkan para PKL lagi berjualan di pinggir jalan sehingga kemacetan dampak keberadaan pedagang tersebut bisa dikurangi dan kepadatan pejalan kaki yang melintasi Jalan Jatibaru terurai.

Seorang pedagang pakaian formal, bernama Suryadi mengaku,  penghasilannya meningkat sejak pindah ke skybridge. Menurut dia, hal itu disebabkan skybridge Tanah Abang menyediakan tempat yang nyaman bagi para pembeli. Mereka tidak perlu berjemur di bawah terik matahari dan berdesakan saat belanja dan Jika yang dari jauh langsung naik KRL.

"pendapatan naiklah. Tapi, itu saya rasa juga berkurang karena adanya pasar online, itu liat juga kalangan yang belanjanya. Pengunjung juga masih ramai, mungkin mereka belanja karena dekat dengan stasiun, jadi begitu nyampai sini langsung belanja dan pulang," kata Suryadi, Selasa(15/10/2019).

Suryadi berharap jumlah pengunjung semakin meningkat, karena akses menuju ke Pasar sangat banyak moda transportasi, mulai dari KRL, Mikrolet, Transjakarta biasa, Transjakarta Explore Tanah Abang gratis memutasi Pasar Tanah Abang, Metrojakarta, Bus lintas kota, Bajaj dan JakLinko.

Pendapat yang sama diungkapkan pedagang gorengan bernama Sri Wahyuni. Ia mengatakan, gorengannya selalu habis terjual dan makanan yang ia jual jadi lebih bersih dibandingkan saat masih berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

"Dulu pas masih jualan di bawah (Jalan Jatibaru Raya), habisnya susah juga, sekarang karena banyak penumpang KRL yang turun dari atas sini, jualan pun semakin laris dan kesannya jadi bersih.”kata Sri.

Para pedagang dikenai biaya sebesar Rp 500 ribu per bulan. Biaya tersebut ditentukan berdasarkan dari perhitungan biaya kebersihan, perawatan, penerangan, hingga keamanan.

Akhir Oktober Jembatan Bersejarah Kota Intan Dibuka Kembali

Jembatan Kota Intan tak lama lagi akan rampung direnovasi dan warga dapat menjadikan pilihan tempat wisata yang memberikan edukasi tentang sejarah Indonesia. Jembatan yang terletak di Kali Besar kawasan Kota Tua wilayah Jakarta Barat dan berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.


Bambang salah seorang pengawas  pekerjaan Jembatan Kota Intan mengatakan, saat ini sedang tahap akhir dari proses renovasi, diharapkan untuk warga menunggu setidaknya pada awal bulan Novermber akan kembali dibuka untuk umum.

“kemungkinan dua minggu kedepan sudah kita buka lagi untuk umum, saat ini tinggal sedikit lagi pengerjaan pembangunannya, tinggal berberes sedikit aja ni, tinggal cat dan pasang kabel deh.”Katanya kepada Beritatrans.com/Aksi.id, Selasa 15 Oktober 2019.

Pantauan Beritatrans.com/Aksi.id di lokasi, Jembatan Kota Intan tengah dilakukan renovasi dengan tahapan akhir, yang terlihat hanya pekerja sedang mengecat ulang kayu lantai jembatan dan pekerja lain tengah mengganti beberapa lantai untuk beberapa jalur kabel listik penerangan jembatan.

Beberapa waktu lalu Ketua Unit Pelaksana Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi S Husodo telah mengusulkan perbaikan jembatan secara maksimal untuk kawasan wisata dapat laik dikunjungi di buka secara umum kembali.

Sebelum diperbaiki tiga bulan lalu, tepat pada bulan Juli lalu, Jembatan ini juga sering buat dijadikan tempat berbagai macam kegiatan, dari wisata observasi budaya bernilai sejarah, serta lokasi Jembatan Kota Intan yang cocok untuk pengambilan gambar para fotografer, tak sedikit pula yang menjadikan Jembatan Kota Intan ini sebagai objek foto untuk prewedding atau pra-menikah.

Untuk mengunjungi Jembatan Kota Intan ini, pengunjung tidak dipungut biaya tiket, hanya saja dimintai biaya untuk kebersihan dan parkir. Jembatan Kota Intan terletak di Ancol, Pademangan, Jakarta Barat. Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota.

Jembatan Kota Intan merupakan monumen bersejarah, dan salah satu peninggalan zaman Belanda. Jembatan yang kini berada dalam kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat merupakan tempat lalu lalang transportasi air era kolonial. Jembatan Kayu Ini Memiliki Panjang 30 Meter dan Lebar 4,43 Meter.
Dahulu jembatan ini berfungsi sebagai penghubung antara benteng Belanda dengan benteng Inggris, tapi kini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.