Lelah memandangi laptop lalu terdiam, wajahku menoleh ke atas untuk tidak kembali memandang laptop, terlihat hamparan dinding hijau membentang luas dijagat kebosanan, kutolehkan mataku ke arah pintu yg terbuka 2/4 dan mulai kurasakan mataku melihat dan telingaku mendengar ratusan ribu tetesan air yang turun membasahi tanah ,aku mulai bosan dan jenuh, tertanya dalam hatiku "hujannya gak ada niat untuk reda!!!", diriku terjepit rasa gak enak hati karna janji dan dibungkus rasa kebosanan yang terhampar, aku berfikir dan bertanya kepada tuhan "apakah aku orang munafik yg tak pantas untuk dicintai,aku telah berbohong tuhan,ampunilah aku!??", air yng turun ketanah nantinya tentu saja bisa membasahi baju penutup dan baju hitamku, kuyakin didalam diri yng paling dalam bahwa air yng membasahi itu akan menghapus rasa salah dan dosa yng telah ku perbuat. bergegas kembali ku pandangi laptop dan mengarahkannya kursor ke shut down, kemudian kuberdiri menuju arah jam 1 untuk mengarah pada setumpuk kain dan ku memilih selembar kain hitam berkupluk untuk kukenakan. Ku beralih menuju pintu dan membuka sepenuhnya "hmmmm..hujannya makin lebat aja ya" seruku sambil melihat langit. ku mulai keluar dari jagat raya yng raya dengan kebosanan, jariku merogoh saku depan kananku mengambil setangkai kunci rumah kebosanan. tertutp dan terkuncilah sekrang sarang yang mengerikan itu, dan kembali memasukkan setangkai kunci kebosanan itu ke saku depanku yg sebelah kanan. akhirnya ku mulai merasakan ratusan air turun membasahi seluruh badanku, tak perduli basah aku bertekat untuk menghapus dosa-dosaku, kulangkahi perlahan kaki yang beralaskan sepasang sepaku berbahan kanvas.
"hujannya gak ada niat untuk reda"
No comments:
Post a Comment