Friday, 16 May 2014

Bunga

Pada suatu hari di musim yang sangat bagus untuk menanam berbagai macam tumbuhan, musim dimana bunga-bunga tumbuh bermekaran dimana-mana, bunga yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, putih dan bahkan hitam. Banyak bunga tumbuh liar di setiap tempat, di kampung, di kota dan semua tempat tampak berseri ditumbuhi berbagai macam warna bunga yang memiliki keunggulan berbeda beda setiap warnanya. Bunga ini memiliki keungulan yang berbeda pada setiap warnanya, karena setiap warna memiliki ras dan ketahanan hidup yang berbeda, selain itu juga tumbuh rumput liar yang hijau segar.
Warga terhibur dan tenang dengan datangnya musim yang penuh dengan bunga ini, warga kota bahkan warga desa sama-sama merasakan hiburan dan kenyamanan dengan adanya bunga warna-warni yang tumbuh di sekitaran tempat tinggal mereka. Tapi pemandangan indah itu mulai terganggu oleh rumput liat, rumput liar mulai menutupi bunga bunga indah tersebut.
Sementara itu, Lembu yang lapar mulai mencari makan dengan memanen rumput-rumput liat yang tumbuh di sekeliling bunga-bunga indah. Lembu tidak memakan bunga indah warna-warni itu, mereka hanya mengkonsumsi rumput yang ikut tumbuh bersamaan dengan bunga-bunga. Warga senang dengan hadirnya lembu bisa mengatasi dan menghabiskan rumput-rumput liar itu.
Lembu sangat menyambut musim bagus ini dengan gembira. “teman-teman puaskan perut kalian pada musim ini, simpan juga stok rumput subur segar ini untuk dimusim kemarau mendatang!” teriak lembu yang ukurannya lebih besar dan togap.
“Ya, jarang kita bisa mengkonsumsi rumput segar yang sangat banyak seperti sekarang ini, biasanya kita susah untuk mencari rumput, kita harus puaskan perut ini dengan rumput yang tumbuh di sekitar bunga warna-warni ini!” ujar lembu yang lain yang lapar dan semangat untuk menyunyah semua rumput hijau segar itu.
Lembu-lembu itu merobek dan menyunyah rumput dengan penuh nada pada mulutnya. Mereka juga meninggalkan kotoran di sekiran bunga-bunga indah itu. Lembu tidak pernah kenyang pada waktu siang, mereka hanya beristirahat makan pada saat tidur di malam hari.
Masyarakat mulai resah dan terganggu dengan  adanya kotoran yang bau yang tak enak dan tidak sedap juga dipandang mata. Lembu-lembu liar tanpa pemilik itu mulai ramai datang ke daerah yang di tumbuhi tumbuhan segar-segar itu. Bahkan kota dan desa sangat didesaki lembu yang memanen rumput yang tumbuh itu.
Kotoran lembu mulai menyebar kemana-mana, lembu meninggalkan kotorannya setiap mendatangi tempat yang banyak ditumbuhi bunga dan rumput segar. Semua tempat-tempat subur yang indah yang ditumbuhi bunga warna-warni pun tampat terlihat tidak indah lagi, yang ada hanya banyak tumpukan kotoran lembu yang bau.
Masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya berdoa kepada Tuhan. “Tuhan, kami tidak sanggup mencium bau kotoran lembu yang berserakan dimana-mana dan sangat menggangu perjalanan kami melangkah penuh kotoran lembu, yaa Tuhan, jangan suburkan lagi tanah dikota kami ini! Amiin” keluh seorang warga kepada Tuhan.
“Aminn” semua masyarakat ikut mengaminkan do’a satu warga tersebut.
Tuhan pun mengabulkan doa warga itu, dan rumput dan bunga mulai layu perlahan, lembu mulai susah mencari makan, dan lembu pun pergi dari daerah itu. Warga masyarakat mulai hidup biasa biasa saja, tak ada pemandangan yang indah, tak ada hiasan yang bisa membuat nyaman.

The end.:P



No comments:

Post a Comment