Pada
suatu hari di musim yang sangat bagus untuk menanam berbagai macam tumbuhan,
musim dimana bunga-bunga tumbuh bermekaran dimana-mana, bunga yang berwarna
merah, kuning, biru, hijau, putih dan bahkan hitam. Banyak bunga tumbuh liar di
setiap tempat, di kampung, di kota dan semua tempat tampak berseri ditumbuhi
berbagai macam warna bunga yang memiliki keunggulan berbeda beda setiap
warnanya. Bunga ini memiliki keungulan yang berbeda pada setiap warnanya,
karena setiap warna memiliki ras dan ketahanan hidup yang berbeda, selain itu
juga tumbuh rumput liar yang hijau segar.
Warga
terhibur dan tenang dengan datangnya musim yang penuh dengan bunga ini, warga
kota bahkan warga desa sama-sama merasakan hiburan dan kenyamanan dengan adanya
bunga warna-warni yang tumbuh di sekitaran tempat tinggal mereka. Tapi
pemandangan indah itu mulai terganggu oleh rumput liat, rumput liar mulai
menutupi bunga bunga indah tersebut.
Sementara
itu, Lembu yang lapar mulai mencari makan dengan memanen rumput-rumput liat
yang tumbuh di sekeliling bunga-bunga indah. Lembu tidak memakan bunga indah
warna-warni itu, mereka hanya mengkonsumsi rumput yang ikut tumbuh bersamaan
dengan bunga-bunga. Warga senang dengan hadirnya lembu bisa mengatasi dan
menghabiskan rumput-rumput liar itu.
Lembu
sangat menyambut musim bagus ini dengan gembira. “teman-teman puaskan perut
kalian pada musim ini, simpan juga stok rumput subur segar ini untuk dimusim
kemarau mendatang!” teriak lembu yang ukurannya lebih besar dan togap.
“Ya,
jarang kita bisa mengkonsumsi rumput segar yang sangat banyak seperti sekarang
ini, biasanya kita susah untuk mencari rumput, kita harus puaskan perut ini
dengan rumput yang tumbuh di sekitar bunga warna-warni ini!” ujar lembu yang
lain yang lapar dan semangat untuk menyunyah semua rumput hijau segar itu.
Lembu-lembu
itu merobek dan menyunyah rumput dengan penuh nada pada mulutnya. Mereka juga
meninggalkan kotoran di sekiran bunga-bunga indah itu. Lembu tidak pernah
kenyang pada waktu siang, mereka hanya beristirahat makan pada saat tidur di
malam hari.
Masyarakat
mulai resah dan terganggu dengan adanya
kotoran yang bau yang tak enak dan tidak sedap juga dipandang mata. Lembu-lembu
liar tanpa pemilik itu mulai ramai datang ke daerah yang di tumbuhi tumbuhan
segar-segar itu. Bahkan kota dan desa sangat didesaki lembu yang memanen rumput
yang tumbuh itu.
Kotoran
lembu mulai menyebar kemana-mana, lembu meninggalkan kotorannya setiap
mendatangi tempat yang banyak ditumbuhi bunga dan rumput segar. Semua
tempat-tempat subur yang indah yang ditumbuhi bunga warna-warni pun tampat
terlihat tidak indah lagi, yang ada hanya banyak tumpukan kotoran lembu yang
bau.
Masyarakat
tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya berdoa kepada Tuhan. “Tuhan, kami
tidak sanggup mencium bau kotoran lembu yang berserakan dimana-mana dan sangat
menggangu perjalanan kami melangkah penuh kotoran lembu, yaa Tuhan, jangan
suburkan lagi tanah dikota kami ini! Amiin” keluh seorang warga kepada Tuhan.
“Aminn”
semua masyarakat ikut mengaminkan do’a satu warga tersebut.
Tuhan
pun mengabulkan doa warga itu, dan rumput dan bunga mulai layu perlahan, lembu
mulai susah mencari makan, dan lembu pun pergi dari daerah itu. Warga
masyarakat mulai hidup biasa biasa saja, tak ada pemandangan yang indah, tak
ada hiasan yang bisa membuat nyaman.
The
end.:P
No comments:
Post a Comment